Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak kaum perempuan di daerah itu memahami hak dan kewajibannya untuk menghindarkan diri dari perilaku kekerasan dalam rumah tangga.

"Dengan memahami betul-betul hak dan kewajiban, perlakuan kaum laki-laki dalam rumah tangga terhadap perempuan tidak bisa semaunya. Dan tidak terjadi dominasi laki-laki," katanya di sela-sela peringatan Hari Ibu ke-86 di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, kini hak dan kewajiban kaum perempuan dan laki-laki sudah setara dalam segala aspek kehidupan termasuk untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara.

"Di daerah kita kesetaraan itupun sudah sangat terbuka, tergantung sekarang pada kaum perempuan untuk mengisi peluang itu dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Jadi, ujar Pastika, prinsipnya adalah pemahaman dan pengetahuan kaum perempuan tentang hak-haknya sehingga akhirnya kaum laki-laki tidak bisa lagi memperlakukan perempuan dengan seenaknya.

"Kalau tidak tahu hak dan kewajibannya `kan susah sehingga tidak tahu harus bertindak apa ketika mengalami kekerasan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali Ni Luh Putu Praharsini mengatakan sesungguhnya kekerasan dalam rumah tangga sudah ada dari dulu. Namun banyak yang tidak dilaporkan karena dianggap sebagai aib keluarga.

"Oleh karena itu, kami terus mengadakan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk coba melaporkan kalau ada tindak kekerasan," ucapnya.

Pihaknya juga sudah menyediakan pusat pelaporan terpadu perempuan dan anak yang dilengkapi tenaga psikiatri. Beruntung berkat sosialisasi yang sudah diakukan, kaum perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang sebelumnya tidak berani melaporkan menjadi berani.

"Kalau ada yang melapor, nantinya tidak akan dipisahkan. Kami upayakan supaya tidak sampai bercerai dan tidak terjadi kekerasan lagi," ujar Praharsini.

Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan data BP3A masing-masing kabupaten/kota di Bali bervariasi yakni untuk Kota Denpasar (525 kasus), Kabupaten Badung (237), Gianyar (110), Klungkung (91), Karangasem (177), Bangli (52), Buleleng (188), Jembrana (156), dan Kabupaten Tabanan (119).

Pada peringatan Hari Ibu tersebut juga diisi dengan penyerahan hadiah berbagai lomba tingkat Provinsi Bali di antaranya Lomba Gerakan Sayang Ibu, Lomba Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera, Lomba Tokoh Perempuan Bali, Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu dan sebagainya. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014