Denpasar (Antara Bali) - Enam kelompok pengeluaran masyarakat menjadi pemicu inflasi di Kota Denpasar, Bali yang mencapai 1,62 persen pada bulan November 2014, lebih tinggi dari angka inflasi tingkat nasional yang hanya 1,5 persen.

"Keenam kelompok pengeluaran itu terdiri atas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,88 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, selain itu inflasi juga dipicu oleh kelompok bahan makanan 3,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,97 persen, kelompok kesehatan 0,43 persen, kelompok pendidikan, kesehatan serta olahraga 0,16 persen.

Satu kelompok lagi adalah makanan jadi, rokok dan tembakau 0,08 persen. Satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah sandang sebesar 0,23 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, inflasi di Kota Denpasar pada bulan November 2014 sebesar 1,62 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,17. Tingkat inflasi tahun kelender November 2014 sebesar 5,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni November 2014 terhadap November 2013 sebesar 6,25 persen.

Komponen inti pada bulan November 2014 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, komponen administratif inflasi sebesar 0,85 persen dan komponen volatile inflasi sebesar 0,23 persen.

Panasunan Siregar menjelaskan, komoditas yang mengalami peningkatan harga pada bulan November 2014 antara lain, bensin, tarif listrik, tarif air minum PDAM, cabai rawit, cabai merah, beras, buncis dan sawi hijau.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga meliputi tarif angkutan udara, emas perhiasan, ikan jengki, ikan tongkol, pindang, ikan kembung, udang basah dan semangka.

Panasunan Siregar menambahkan, dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran servei semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang sebesar 3,44 persen dan terendah di Manokwari 0,07 persen.

Jika diurut dari inflasi tertinggi, Denpasar menempati urutan ke-25 dari 82 kota yang mengalami inflasi, ujar Panasunan Siregar.  (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014