Tabanan (Antara Bali) - Lahan pertanian di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali kini banyak beralih fungsi menjadi tempat pemukiman, pusat kegiatan ekonomi, pariwisata dan fasilitas umum antara lain pembangunan jalan.

"Tabanan yang dikenal sebagai sentra pertanian di Bali, akibat alih fungsi lahan pertanian itu kini banyak petani beralih profesi," kata Kepala Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan, Nengah Mawan, Sabtu.

Ia mengatakan, akibat alih fungsi lahan pertanian itu kini dihadapkan pada berbagai persoalan menyangkut kelestarian organisasi pengairan tradisional bidang pertanian (subak) di daerah itu.

Nengah Mawan mengharapkan pemerintah memberikan perhatian terhadap alih fungsi lahan pertanian itu dengan harapan kegiatan pertanian tetap berkelanjutan.

Hal itu penting, mengingat jika alih fungsi lahan itu tidak dikendalikan dikhawatirkan kesinambungan sektor pertanian khususnya di Tabanan mengalami masalah menyangkut lahan yang kini semakin menyusut.

Pada sisi lain minimnya minat generasi muda menggeluti sektor pertanian sehingga perlu solusi mengatasi masalah tersebut.

Pengamat masalah pertanian di daerah itu Nyoman Gede Putra Astawa menilai kualitas pertanian di Tabanan yang dulunya sebagai daerah penghasil padi terbesar kini justru tidak mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang memadai.

Untuk itu Pemkab setempat kini sudah saatnya meningkatkan pendampingan serta mendukung petani dalam bidang permodalan dan pemasaran hasil sehingga petani memperoleh nilai lebih, minimal mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014