Surabaya (Antara Bali) - Komisi X DPR RI menilai pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah saat ini masih mengalami kendala dan terkesan tergesa-gesa sehingga banyak keluhan yang muncul di lapangan.

"Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di lapangan memang masih banyak ditemukan kendala seperti kesiapan guru dalam memahami materi ajar dan termasuk juga siswanya," kata Ketua Rombongan Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam di Kantor Pemerintah Provinsi Jatim, Jumat.

Ia mengemukakan, untuk pelaksanaan kurikulum ini memang harus banyak kesiapan di antaranya guru pengajar yang akan menerapkan kurikulum tersebut.

"Dulu memang sudah diingatkan oleh Komisi X DPR RI periode sebelumnya terkait dengan persiapan tersebut, tetapi masih tetap dilaksanakan," katanya.

Ia mengatakan, selain kendala guru, kendala lain yang dihadapi yaitu masalah buku yang digunakan dalam kurikulum tersebut, mengingat banyak daerah yang belum mendapatkan distribusi tersebut.

"Untuk wilayah Jawa Timur sendiri masih bagus karena sudah terdapat 17 kabupaten kota yang mendapatkan buku ini. Tetapi itu kan masih cukup jauh, mengingat jumlah kabupaten kota di Jawa Timur sebanyak 38 jumlahnya," katanya.

Masalah lain yang muncul adalah munculnya surat keputusan menteri pendidikan yang menyatakan jika dana BOS bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan buku ini.

"Namun yang menjadi kendala adalah pelaksanaan penggunaan dana tersebut, mengingat saat ini kebutuhan buku tersebut juga sudah dianggarkan dan ada kekhawatiran nantinya akan dobel," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya belum berani mengambil kesimpulan terkait dengan hal ini karena dalam kunjungan spesifik ini pihaknya ingin mendengar aspirasi yang ada di lapangan.

"Nantinya hasil dari pertemuan ini akan kami gunakan untuk bahan rapat dengan menteri terkait supaya kendala-kendala yang ada di lapangan tersebut bisa teratasi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, menyambut baik kunjungan dari Komisi X DPR RI ini.

"Kami sangat menyambut baik kunjungan ini dan berharap permasalahan kurikulum 2013 ini bisa segera diatasi," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Indra Setiawan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014