Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Sayangi Bali mengharapkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dicanangkan oleh kabinet kerja, Joko Widodo dapat berjalan dengan baik sekaligus menyasar anak-anak dan bayi telantar.

"Saya mengharapkam program KIS ini juga didapat oleh Amel, bayi telantar usia lima tahun yang akan menjalani operasi cedera kaki dan tangan yang bengkok," kata Ketua Yayaysan Sayangi Bali, Dewa Putu Wirata, di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bayi yang diterlantarkan oleh orang tuanya itu akan menjalani operasi pada Senin (1/12) nanti yang dilakukan secara bertahap karena sebagian anggota tubuhnya juga mengalami cedera.

Untuk saat ini, pihaknya mengakui bayi malang tersebut belum mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah karena terkendala akte kelahiran untuk memenuhi syarat tersebut.

Pihaknya mengakui sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial kota Denpasar, Bali terkait usaha untuk memperoleh jaminan itu. "Mudah-mudahan dengan adanya KIS anak-anak terlantar juga dapat jaminan kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya bayi telantar itu sudah pernah menjalani perawatan tahapan awal dengan memasang gips pada kedua kakinya.

Gips tersebut hanya berfungsi untuk meluruskan telapak dan jari kaki yang sebelumnya kaku dan tidak bisa digerakan. "Sebelum dipasang gips, bayi malang itu sering menangis karena sakit. Namun, saat ini sudah tidak rewel lagi," katanya.

Untuk biaya operasi malang tersebut, lanjut dia, selama ini tindakan perawatan dan rencana operasi masih ditanggung yayasan yang dibantu oleh donatur.

Pihak yayasan sudah pernah mengurus program jaminan kesehatan. Namun, karena terkendala persyaratan sehingga Amel tidak bisa menggunakan jaminan kesehatan tersebut.

"Saya sudah sempat urus jaminan kesehatan tersebut. Namun, karena tidak sesuai persyaratan Amel belum bisa mendapatkan hak itu," katanya.

Selain menjalani operasi di bagian kaki, lanjut dia, Amel harus menjalani operasi di bagian pinggul karena kedua pinggulnya bergeser.
Namun, tidak menutup kemungkinan pada bagian tangan juga bengkok sehingga harus menjalani operasi.

"Operasinya nanti bertahap dan kaki diambil lebih awal karena menjadi bagian organ terpenting dalam kehidupan bayi itu karena itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Amel yang lahir secara cesar di RSUD Wangaya, Selasa (3/6) lalu dengan berat badan 1,9 kilogram kondisi kedua tangan dan kaki bengkok.

Namun, saat berumur tiga hari bayi telantar tersebut ditinggal oleh ibunya di rumah sakit. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014