Jakarta (Antara Bali) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak era Kabinet Pembangunan VI Siti Aminah Sugandhi atau
Mien Sugandhi mengatakan organisasi Kongres Wanita Indonesia (Kowani)
harus bisa menjadi ibu bangsa.
"Kowani seharusnya menjadi ibu bangsa, mampu menyelamakan masa depan bangsa," ujar Mien di Jakarta, Kamis.
Tapi sayangnya, sambung dia, beberapa tahun terakhir kondisi itu berubah. Kowani tidak lagi menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Gaung Kowani tidak lagi terdengar baik di kancah nasional apalagi internasional.
"Kalau dulu, Kowani itu terkenal disegani PBB. Saya bahkan berbicara di markas besar PBB," jelas dia.
Kowani sebagai ibu bangsa mempunyai makna menumbuhkan generasi baru yang lebih sadar akan kebangsaannya.
Perempuan di Tanah Air, lanjut dia, tidak boleh mengeluh dan harus mampu mengejar kepandaian untuk melahirkan generasi yang pintar juga.
"Tugas Kowani melanjutkan perjuangan Ibu Kartini. Meski Ibu Kartini tidak mempunyai anak, tapi mampu mengarahkan perempuan ke yang lebih baik," tambah dia.
Mien meminta Ketua Kowani periode 2014-2019 haruslah perempuan yang muda, bersih, dan menguasai permasalahan yang ada di organisasi itu.
"Saya menilai Ibu Giwo Rubianto pantas menjadi Ketua Kowani, karena memilki banyak pengalaman di berbagai organisasi," tukas dia.
Kongres Kowani ke-24 akan digelar di Jakarta pada 3-5 Desember 2014. Kongres itu untuk menentukan Ketua Umum Kowani.Terdapat tiga kandidat kuat, yakni Dewi Motik, Giwo Rubianto dan Chooseyana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kowani seharusnya menjadi ibu bangsa, mampu menyelamakan masa depan bangsa," ujar Mien di Jakarta, Kamis.
Tapi sayangnya, sambung dia, beberapa tahun terakhir kondisi itu berubah. Kowani tidak lagi menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Gaung Kowani tidak lagi terdengar baik di kancah nasional apalagi internasional.
"Kalau dulu, Kowani itu terkenal disegani PBB. Saya bahkan berbicara di markas besar PBB," jelas dia.
Kowani sebagai ibu bangsa mempunyai makna menumbuhkan generasi baru yang lebih sadar akan kebangsaannya.
Perempuan di Tanah Air, lanjut dia, tidak boleh mengeluh dan harus mampu mengejar kepandaian untuk melahirkan generasi yang pintar juga.
"Tugas Kowani melanjutkan perjuangan Ibu Kartini. Meski Ibu Kartini tidak mempunyai anak, tapi mampu mengarahkan perempuan ke yang lebih baik," tambah dia.
Mien meminta Ketua Kowani periode 2014-2019 haruslah perempuan yang muda, bersih, dan menguasai permasalahan yang ada di organisasi itu.
"Saya menilai Ibu Giwo Rubianto pantas menjadi Ketua Kowani, karena memilki banyak pengalaman di berbagai organisasi," tukas dia.
Kongres Kowani ke-24 akan digelar di Jakarta pada 3-5 Desember 2014. Kongres itu untuk menentukan Ketua Umum Kowani.Terdapat tiga kandidat kuat, yakni Dewi Motik, Giwo Rubianto dan Chooseyana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014