Jakarta (Antara Bali) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari 2015, meski selama November dan Desember 2014 curah hujan sudah tinggi.

"Puncak curah hujan tinggi diprakirakan terjadi pada Januari 2015, tapi selama November dan Desember juga sudah tinggi," kata Kepala Bidang Informasi Iklim BMKG Evi Lutfiati di Jakarta, Kamis.

Saat lokakarya peningkatan kapasistas penanggulangan bencana bagi relawan di provinsi DKI yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Evi mengatakan musim hujan mulai terjadi pada November 2014.

Pada awal November 2014 kata dia, curah hujan di wilayah DKI Jakarta antara 0 hingga 30 mm. Sedangkan pada curah hujan di wilayah Bogor, Bekasi dan Banten berada di atas 30 mm.

Selanjutnya pada akhir November, curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berada di atas 50 mm, sedangkan curah hujan di wilayah Jakarta dan Banten bagian utara berkisar 10 hingga 30 mm.

Sementara prakiraan curah hujan pada Desember untuk seluruh wilayah Indonesia sangat deras, antara 300 hingga 400 mm.

"Termasuk selama Januari juga sangat tinggi karena memang sudah memasuki puncak musim hujan," ucapnya.

Evi menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak musim hujan di wilayah DKI Jakarta kerap memunculkan bencana banjir.

Karena itu kesiapsiagaan masyarakat untuk memasuki musim hujan perlu ditingkatkan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI Jakarta Danang Susanto mengatakan untuk mengantisipasi banjir akhir tahun, pihaknya meningkatkan kapasitas para relawan dan kader bencana.

"Kami meningkatkan kesiapsiagaan para kader dan relawan untuk mengantisipasi ancaman banjir akhir tahun, mulai dari koordinasi hingga kesiapan logistik," tuturnya.

Danang mengatakan sebagian besar peserta lokakarya berasal dari 125 kelurahan yang rawan banjir di wilayah DKI Jakarta.(MFD)

Pewarta:

Editor : Mayolus Fajar Dwiyanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014