Negara (Antara Bali) - Harga sembilan kebutuhan pokok (sembako) di pasar Kabupaten Jembrana naik tipis, setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kenaikan harga masih wajar, sehingga kami belum berencana melakukan operasi pasar," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana, Komang Susila, di Negara, Rabu.
Bahkan, katanya, untuk kebutuhan pokok utama seperti beras harganya masih stabil, yaitu Rp10.000 perkilogram untuk beras kualitas satu.
"Harga beras kualitas satu dan dua, yang biasanya dikonsumsi masyarakat masih sama dengan pantauan pasar yang kami lakukan sebelumnya. Yang terus naik adalah harga cabai," ujarnya.
Untuk cabai merah kecil, menurutnya, dari Rp48 ribu pekan sebelumnya naik menjadi Rp55.000, sementara harga cabai besar bertahan pada harga Rp50.000 ribu perkilogram.
Dari pantauan harga di Pasar Umum Negara, Dauhwaru dan Tegalcangkring ia mengatakan, untuk daging ayam, telur hingga bawang tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Selain harga yang stabil, ia mengungkapkan, stok seluruh kebutuhan rumah tangga tersebut di pasar-pasar juga cukup banyak, sehingga mampu mengimbangi jumlah pembeli.
"Adanya stok yang cukup juga menjadi perhatian kami, karena hal tersebut juga menjadi faktor utama melonjaknya harga," katanya.
Beberapa pedagang di pasar yang ditemui mengakui, mereka tidak kesulitan mendapatkan barang, serta dari pemasok tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.
Hal yang sama juga disampaikan pedagang keliling khusus berjualan bumbu dapur dan sayuran, yang mengatakan, kenaikan harga sangat kecil baik sebelum maupun setelah naiknya harga BBM.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kenaikan harga masih wajar, sehingga kami belum berencana melakukan operasi pasar," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana, Komang Susila, di Negara, Rabu.
Bahkan, katanya, untuk kebutuhan pokok utama seperti beras harganya masih stabil, yaitu Rp10.000 perkilogram untuk beras kualitas satu.
"Harga beras kualitas satu dan dua, yang biasanya dikonsumsi masyarakat masih sama dengan pantauan pasar yang kami lakukan sebelumnya. Yang terus naik adalah harga cabai," ujarnya.
Untuk cabai merah kecil, menurutnya, dari Rp48 ribu pekan sebelumnya naik menjadi Rp55.000, sementara harga cabai besar bertahan pada harga Rp50.000 ribu perkilogram.
Dari pantauan harga di Pasar Umum Negara, Dauhwaru dan Tegalcangkring ia mengatakan, untuk daging ayam, telur hingga bawang tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Selain harga yang stabil, ia mengungkapkan, stok seluruh kebutuhan rumah tangga tersebut di pasar-pasar juga cukup banyak, sehingga mampu mengimbangi jumlah pembeli.
"Adanya stok yang cukup juga menjadi perhatian kami, karena hal tersebut juga menjadi faktor utama melonjaknya harga," katanya.
Beberapa pedagang di pasar yang ditemui mengakui, mereka tidak kesulitan mendapatkan barang, serta dari pemasok tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.
Hal yang sama juga disampaikan pedagang keliling khusus berjualan bumbu dapur dan sayuran, yang mengatakan, kenaikan harga sangat kecil baik sebelum maupun setelah naiknya harga BBM.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014