Denpasar (Antara Bali) - Pakaian jadi bukan rajutan buatan masyarakat Bali terbanyak dikirim untuk memenuhi permintaan pasar Australia, karena mampu memproduksi mata dagangan dengan desain terkini sesuai perkembangan zaman dengan harga terjangkau.
"Mitra usaha asal negeri Kangguru itu membawa desain kemudian dipadukan dengan muatan lokal daerah ini yang bernilai seni Pulau Dewata sehingga cukup menarik bagi konsumen setempat," kata Nyoman Puspa, pengusaha dan eksportir aneka kerajinan Bali di Denpasar, Senin.
Wisatawan Australia yang mendominasi kunjungan turis asing ke Bali sebagai dampak bertambah banyaknya aneka barang kerajinan, terutamanya pakaian jadi bukan rajutan disamping barang kerajinan jenis lainnya ke negeri itu, sebab di antara wisatawan ada pula yang pengusaha.
"Pengusaha Bali memang terbanyak mengirimkan berbagai jenis pakaian jadi bukan rajutan ke Australia, bahkan mengusai 21 persen pasar di sana, menyusul Amerika Serikat 18 persen, Inggris 8,39 persen dan sisanya baru negara potensial lainnya," kata Puspa.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, realisasi Perdagangan luar negeri aneka barang nonmigas daerah ini ke Australia cukup cerah, bahkan perolehan devisanya bertambah terus setiap bulannya sejalan dengan pertumbuhan turis asing negeri itu ke Pulau Dewata.
Perolehan devisa dari Australia rata-rata bernilai 3,6 juta dolar AS per bulan sejalan dengan bertambah banyaknya turis negeri Kanguru itu ke sini, sehingga selama tahun 2014 hingga Oktober hasil perdagangan mencapai 36, 7 juta dolar.
Perkembangan pariwisata Bali sangat sigtifikan berpengaruh besar terhadap peningkatan perdagangan luar negeri terutama aneka barang kerajinan bernilai seni buatan perajin Pulau Dewata ke Australia sehingga peranannya mencapai 8,71 persen.
Besar arus barang ekspor aeka barang kerajinan dan nonmigas lainnya ke Australia, maka perolehan devisanya berada diurutan ketiga setelah Amerika Serikat bernilai 96,1 juta dolar selama Januari-Oktober 2014, menyusul Jepang seharga 50,8 juta dolar.
Bali dalam kurun waktu sepuluh bulan I-2014 menghasilkan devisa dari matadagangan aneka kerajinan dan nonmigas lainnya 421,5 juta dolar atau bertambah 5,70 persen jika dibandingkan periode sama 2013 yang hanya 398,7 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Mitra usaha asal negeri Kangguru itu membawa desain kemudian dipadukan dengan muatan lokal daerah ini yang bernilai seni Pulau Dewata sehingga cukup menarik bagi konsumen setempat," kata Nyoman Puspa, pengusaha dan eksportir aneka kerajinan Bali di Denpasar, Senin.
Wisatawan Australia yang mendominasi kunjungan turis asing ke Bali sebagai dampak bertambah banyaknya aneka barang kerajinan, terutamanya pakaian jadi bukan rajutan disamping barang kerajinan jenis lainnya ke negeri itu, sebab di antara wisatawan ada pula yang pengusaha.
"Pengusaha Bali memang terbanyak mengirimkan berbagai jenis pakaian jadi bukan rajutan ke Australia, bahkan mengusai 21 persen pasar di sana, menyusul Amerika Serikat 18 persen, Inggris 8,39 persen dan sisanya baru negara potensial lainnya," kata Puspa.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat, realisasi Perdagangan luar negeri aneka barang nonmigas daerah ini ke Australia cukup cerah, bahkan perolehan devisanya bertambah terus setiap bulannya sejalan dengan pertumbuhan turis asing negeri itu ke Pulau Dewata.
Perolehan devisa dari Australia rata-rata bernilai 3,6 juta dolar AS per bulan sejalan dengan bertambah banyaknya turis negeri Kanguru itu ke sini, sehingga selama tahun 2014 hingga Oktober hasil perdagangan mencapai 36, 7 juta dolar.
Perkembangan pariwisata Bali sangat sigtifikan berpengaruh besar terhadap peningkatan perdagangan luar negeri terutama aneka barang kerajinan bernilai seni buatan perajin Pulau Dewata ke Australia sehingga peranannya mencapai 8,71 persen.
Besar arus barang ekspor aeka barang kerajinan dan nonmigas lainnya ke Australia, maka perolehan devisanya berada diurutan ketiga setelah Amerika Serikat bernilai 96,1 juta dolar selama Januari-Oktober 2014, menyusul Jepang seharga 50,8 juta dolar.
Bali dalam kurun waktu sepuluh bulan I-2014 menghasilkan devisa dari matadagangan aneka kerajinan dan nonmigas lainnya 421,5 juta dolar atau bertambah 5,70 persen jika dibandingkan periode sama 2013 yang hanya 398,7 juta dolar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014