Denpasar (Antara Bali) -- Harga cabai dan sayuran di Pasar Badung, jantung kota Denpasar, Bali, melonjak sebagai dampak kemarau panjang dan keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak selasa (18/11).

"Sudah sepuluh hari terakhir pasokan sayuran terbatas karena kemarau dengan suhu yang panas masih berlanjut di Bali, di beberapa provinsi yang diperparah kenaikan harga BBM", kata pedagang sayuran, Nyoman Dese, di Pasar Badung, Jumat.

Ia menjelaskan, musim kemarau dengan suhu sangat panas mengakibatkan tanaman sayuran petani kekurangan air dan bahkan ada yang gagal panen, sehingga pasokan sayuran terutama dari sentra produksi sayuran di Baturiti tersendat.

"Kondisi ini diperparah dengan kenaikan harga BBM, sehingga secara otomatis mempengaruhi biaya transportasi dari sentra produksi ke pasar Badung, sehingga terjadi kenaikan harga sayuran.

Ia menjelaskan untuk harga cabai besar per kilogram sebelumnya Rp40.000, namun kini naik menjadi Rp45.000/kg, sedangkan cabai kecil per kilogramnya Rp48.000, namun kini juga naik menjadi Rp55.000

I Nyoman Dese menambahkan, kenaikan harga cabai sejak beberapa hari belakangan ini sudah mencapai Rp5.000 sampai Rp7.000/kg.

Dia pun mengaku kesulitan mencari pasokan karena pasokan dari petani makin hari makin berkurang. Sebelum ada kenaikan harga, pasokan cabai dari Jawa dan sekitaran Bali (Bedugul, Kintamani, Baturiti, dan Klungkung) bisa mencapai kurang lebih 25 ton untuk sekali kirim.

"Tetapi setelah adanya kenaikan BBM dan pengaruh cuaca panas pasokan dari Jawa terhenti, sehingga praktis sejak sepuluh hari belakangan ini pasokan cabai hanya didatangkan dari sekitaran Bali semata, dan pasokan cabai biasanya hanya 6-10 ton untuk setiap tiga hingga empat harinya, " ujar Nyoman Dese.

Tidak hanya harga cabai, harga sayuran seperti daun bawang Jawa juga mengalami kenaikan cukup berarti yang sebelum kenaikan harga BBM seharga Rp13.000/kg kini naik menjadi Rp15.000, selanjutnya harga bawang bali dari Rp18.000 per kilogramnya naik menjadi Rp20.000, terong ungu dari Rp4.000 naik menjadi Rp5.000, sawi ijo per kilogramnya dari Rp7.000 hingga Rp8.000 naik menjadi Rp9.000, buncis perkilogramnya dari Rp10.000 naik menjadi Rp20.000

Menurut dia, banyaknya permintaan cabai diikuti minimnya barang yang ada di pasaran dapat memicu kenaikan harga. Ditambah lagi, saat ini orang belanja tidak sama seperti dulu. Pasalnya dengan adanya kenaikan harga cabai dan sayuran yang ada di pasaran saat ini membuat para pedagang kebingungan karena makin hari makin sepi suasana di pasar. (WDY)

Pewarta: Oleh Mayolus Fajar

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014