Gianyar (Antara Bali) - "Clear Cafe" di Jalan Raya Hanoman, Padang Tegal, perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali mengalami musibah kebakaran, Kamis siang.

Kobaran api dengan cepat menyambar bangunan rumah warga sekitarnya, tempat suci keluarga yakni merajan dan pelinggih beratapkan ijuk milik Cokorda Dharma Yudha yang berlokasi di sebelah Pasar Ubud, namun tidak ada korban jiwa.

Kerugian mencapai miliaran rupiah, hingga kini belum diketahui pasti penyebab kekabaran hebat tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.45 Wita. Sumber api diperkirakan berasal dari dapur "Clear Cafe" usaha gabungan milik salah seorang warga negara Amerika Serikat dan izinnya dipegang warga negara Indonesia.

Api cepat membesar Clear Cafe dua lantai itu hampir seluruh bangunan karena terbuat dari kayu. Bahkan semua atap dari ilalang termasuk dekat dapurnya.

Api cepat membesar karena hembusan angin yang sangat kencang dari arah tenggara, yang ludes terbakar yakni bangunan dua lantai "Claer Cafe" lahan milik I Wayan Keplug yang disewa warga asing.

Selain bangunan dan semua barang yang ada di dalamnya ludes terbakar. Api kemudian menyebar ke sebalah barat cafe dekat dapur cafe yakni bangunan bale daja setil Bali milik I Wayan Keplug.

Demikian juga bangunan rumah milik I Wayan Keplug serta sebuah piasaan beratapkan ijuk. Di depan rumah bale daje milik Keplug, yakni bangunan milik Ida Ayu Tirta juga ludes terbakar.

Di halaman rumah naas itu ada tiga uit sepeda motor juga ludes terbakar termasuk satu buah mesin jenzet ukuran besar juga terbakar.

Karena hanya berbatasan tembok, apalagi api sudah membesar dan ditiup angin api kemudian membakar rumah tiga kamar tidur milik Nyoman Suweta (51) warga Padang Tegal, Ubud, Gianyar yang ada di sebelah utara Clear Cafe.

Saat itu istri Suweta, Nyoman Sumantri (42) sedang dikamarnya menidurkan cucunya terasa hawa panas terkejut saat atap bangunan ditimpa reruntuhan api.

Keluarga Suweta berupaya meyelamatkan barang-barang yang ada. Selain itu, api juga melalap "piasan" (tempat suci) beratapkan ijuk, pelinggih kemulan dan pelinggih taksu milik Nyoman Suweta.

"Saya sedang membangun bale daje, tiba-tiba api sudah membesar dan membakar bangunan tempat tidur dan piasan yang beratapkan ijuk," jelas Nyoman Suweta.

Ia memperkirakan kerugian itu mencapai Rp 550 juta.

Api yang sudah membungbung tinggi juga membakar pelinggih piasan beratapkan ijuk milik I Gusti Made Indra Wija (60) warga Padang Tegal, Ubud. Atas kejadian itu, korban Indra Wija mengalami kerugian mencapai Rp. 150 juta.

Karena api terlalu tinggi dan ditiup angin kencang dari arah tenggara, percikan api membakar merajan beratapkan ijuk milik Cokorda Rai Dharma Yuda yang ada sebelah timur pasar Ubud sekitar 150 meter dari TKP (Clear Cafe).

Api baru dapat dikuasi setelah lima unit kendaraan pemadam kebakaran Pemkab Gianyar bolak balik. Dari ketarangan petugas pemadam, untuk memadamkan api diperlukan sekitar 35 tangki.

"Semua kendaraan kita turunkan lima unit, untuk memadamkan api menghabiskan 35 tangki,"ujar Pao, petugas pemadam.

Atas kejadian itu, polisi masih melakukan penyelidikan dan minta keterangan sejumlah saksi atas menyebab kebakaran tersebut. (WDY)

Pewarta: Oleh Putu Arthayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014