Denpasar (Antara Bali) - Polsek Nusa Penida, menggelar operasi tertib lalu lintas bagi semua penggunaan kendaraan dan sepeda motor di pulau yang terpisah dengan daratan Bali, namun secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

Operasi yang digelar di depan Mapolsek Nusa Penida jalur Toya Pakeh-Sampalan menjaring belasan pengguna lalu lintas, kata Kanit I Lantas Polsek Nusa Penida, Ipda Sang Ketut Susila di Nusa Penida, Rabu.

Kondisi kendaraaan dan prilaku pengendara belum mencerminkan tertib berlalu lintas, karena sebagian besar kendaraan bermotor tidak memenuhi standar keselamatan berlalu lintas dan melanggar hukum.

Sebagian besar kendaraan tidak memenuhi kelengkapan antara lain kaca spion, lampu, plat nomor polisi, termasuk tidak memakai helm SNI.

Pelanggaran lain menyangkut administrasi kendaraan karena sebagian besar pemilik kendaraan tidak melakukan samsat berkala serta pengendara yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) atau pengendara di bawah umur.

Bahkan belakangan ini beredar isu adanya sepeda motor selundupan dengan harga miring di Nusa Penida dan pelakunya sempat digelandang petugas.

Melalui kegiatan operasi rutin diharapkan mampu mengatasi pelanggaran lalu lintas dan mencegah terjadinya sepeda motor selundupan ke Nusa Penida, harap Ipda Sang Ketut Susila.

Ia menambahkan, pelanggaran lalu lintas itu beragam, menyangkut kendaraan maupun pengendaranya.

"Kita menggelar operasi khusus sadar wibawa untuk menekan pelanggaran lalu lintas dan hukum. Banyak sekali menemukan kendaraan yang tidak dilengkapi plat nomor, spion dan kelengkapan lain," katanya.

Inspektur Dua Polisi yang sudah bertugas selama delapan tahun itu mengaku paham dengan karakter masyarakat Nusa Penida. Pihaknya juga tidak bisa melakukan penegakan hukum secara total dengan berbagai pertimbangan.

"Kondisi di Nusa Penida berbeda dengan di kota, tidak bisa penegakan hukum secara total, karena akan jadi bumerang buat kita. Memang perlu waktu yang cukup lama untuk mengubah prilaku berlalu lintas masyarakat. secara perlahan-lahan pasti bisa karena tidak hanya menggelar razia, kita memberi pemahaman ke sekolah-sekolah atau masuk pas upacara bendera," jelas Perwira Pertama asal Desa Besang, Klungkung. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014