Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali menyiapkan pengamanan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Dewata sebagai antisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Meskipun belum ada kepastian kapan akan dinaikan, tetapi kami tetap mempersiapkan pengamanan yang dilaksanakan satuan wilayah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Jumat.
Ia menyatakan bahwa idealnya satu SPBU cukup dijaga oleh dua hingga tiga orang petugas kepolisian untuk mengantisipasi adanya kericuhan akibat antrean panjang pembeli BBM.
"Kami ingin mengantisipasi agar tidak ada keributan atau kericuhan di saat antrean panjang dan agar tidak ada penyerobotan," ucapnya.
Hery menjelaskan bahwa SPBU yang menjadi perhatian pihak kepolisian adalah SPBU yang selama ini ramai pembeli dan berada di lokasi strategis.
Menurut dia, petugas intelijen dan Direktorat Kriminal Khusus juga terus memantau perkembangan di lapangan terkait rencana kenaikan BBM.
Hal itu untuk mengawasi upaya dari pihak tak bertanggungjawab yang ingin meraup keuntungan di tengah rencana kenaikan BBM tersebut yakni penimbunan BBM bersubsidi.
"Petugas intelijen dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga terus memantau dan menyelidiki apabila ada upaya penimbunan BBM," katanya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla berencana menaikkan harga BBM karena kuota subsidi minyak tersebut telah habis akhir tahun 2014 dan tidak akan dilanjutkan pada tahun 2015. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Meskipun belum ada kepastian kapan akan dinaikan, tetapi kami tetap mempersiapkan pengamanan yang dilaksanakan satuan wilayah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Jumat.
Ia menyatakan bahwa idealnya satu SPBU cukup dijaga oleh dua hingga tiga orang petugas kepolisian untuk mengantisipasi adanya kericuhan akibat antrean panjang pembeli BBM.
"Kami ingin mengantisipasi agar tidak ada keributan atau kericuhan di saat antrean panjang dan agar tidak ada penyerobotan," ucapnya.
Hery menjelaskan bahwa SPBU yang menjadi perhatian pihak kepolisian adalah SPBU yang selama ini ramai pembeli dan berada di lokasi strategis.
Menurut dia, petugas intelijen dan Direktorat Kriminal Khusus juga terus memantau perkembangan di lapangan terkait rencana kenaikan BBM.
Hal itu untuk mengawasi upaya dari pihak tak bertanggungjawab yang ingin meraup keuntungan di tengah rencana kenaikan BBM tersebut yakni penimbunan BBM bersubsidi.
"Petugas intelijen dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus juga terus memantau dan menyelidiki apabila ada upaya penimbunan BBM," katanya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla berencana menaikkan harga BBM karena kuota subsidi minyak tersebut telah habis akhir tahun 2014 dan tidak akan dilanjutkan pada tahun 2015. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014