Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPD-RI pemilihan Bali, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna membantu uang saku selama dua tahun kepada Kadek Wiarsa (14) pelajar kelas satu SMA Tampaksiring, Gianyar yang ditinggal kedua orang tuanya akibat bunuh diri.
"Saya bantu uang saku hingga tamat SMA untuk selanjutnya mencarikan pekerjaan, sehingga bisa menabung untuk menggelar kegiatan ritual pengabenan bagi kedua orang tuanya," kata Arya Wedakarna ketika menemui Kadek Wiarsa di Banjar Sareseda Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Selasa.
Ia memberikan apresiasi kepala SMA Amarawati, Tampaksiring, Gianyar yang telah mengratiskan biaya sekolah untuk Kadek Wiarsa hingga lulus sekolah menengah atas.
"Setelah lulus SMA saya akan memberi pekerjaan dan dari pekerjaan itu bisa menabung untuk biaya upacara ngaben kedua orang tuanya," ujarnya.
Arya Wedakarna juga minta Badan Dana Punia Hindu Nasional (BDPHN) membantu kuliah S1 dan S2 untuk Kadek Wiarsa di Universitas Mahendradatta.
"Semua biaya saya tanggung. mudah-mudahan masa depan Kadek Wiarsa berubah. Ini tidak ada urusan sama politik, ini urusan kemanusiaan," ujar Wedakarna.
Kadek Wiarsana menyampaikan terima kasih yang sebesar-besar atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada dirinya.
Arya Wedakarna yang juga presiden "The Sukarno Center" dalam pertemuan dengan Kadek Wiarsana berlangsung mengharukan, disaksikan kepala dusun setempat.
"Ini adalah salah satu wujud masalah sosial akibat ketimpangan ekonomi rakyat di Bali. Terus terang saya geram terhadap kondisi ini. Tampaksiring dan sekitarnya itu adalah kawasan pariwisata. Ternyata ada rakyat yang harus bunuh diri akibat kesulitan ekonomi dan akses kesehatan terbatas," ujar Wedakarna yang juga rektor Universitas Mahendradatta Denpasar.
Di Bali banyak sumber rejeki, tetapi tidak dinikmati oleh orang Bali. Justru pendatang dan bule banyak yang mengisap dan mengeruk keuntungan di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya bantu uang saku hingga tamat SMA untuk selanjutnya mencarikan pekerjaan, sehingga bisa menabung untuk menggelar kegiatan ritual pengabenan bagi kedua orang tuanya," kata Arya Wedakarna ketika menemui Kadek Wiarsa di Banjar Sareseda Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Selasa.
Ia memberikan apresiasi kepala SMA Amarawati, Tampaksiring, Gianyar yang telah mengratiskan biaya sekolah untuk Kadek Wiarsa hingga lulus sekolah menengah atas.
"Setelah lulus SMA saya akan memberi pekerjaan dan dari pekerjaan itu bisa menabung untuk biaya upacara ngaben kedua orang tuanya," ujarnya.
Arya Wedakarna juga minta Badan Dana Punia Hindu Nasional (BDPHN) membantu kuliah S1 dan S2 untuk Kadek Wiarsa di Universitas Mahendradatta.
"Semua biaya saya tanggung. mudah-mudahan masa depan Kadek Wiarsa berubah. Ini tidak ada urusan sama politik, ini urusan kemanusiaan," ujar Wedakarna.
Kadek Wiarsana menyampaikan terima kasih yang sebesar-besar atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada dirinya.
Arya Wedakarna yang juga presiden "The Sukarno Center" dalam pertemuan dengan Kadek Wiarsana berlangsung mengharukan, disaksikan kepala dusun setempat.
"Ini adalah salah satu wujud masalah sosial akibat ketimpangan ekonomi rakyat di Bali. Terus terang saya geram terhadap kondisi ini. Tampaksiring dan sekitarnya itu adalah kawasan pariwisata. Ternyata ada rakyat yang harus bunuh diri akibat kesulitan ekonomi dan akses kesehatan terbatas," ujar Wedakarna yang juga rektor Universitas Mahendradatta Denpasar.
Di Bali banyak sumber rejeki, tetapi tidak dinikmati oleh orang Bali. Justru pendatang dan bule banyak yang mengisap dan mengeruk keuntungan di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014