Jakarta (Antara Bali) - Demam tinggi tidak berarti seseorang terjangkit
virus Ebola. Setidaknya ada empat gejala yang harus ada untuk menjadi
indikasi kuat seseorang terjangkit Ebola.
"Bila ada yang baru datang dari negara terjangkit Ebola lalu dia demam, maka belum tentu demam tersebut diakibatkan oleh virus Ebola, bisa saja karena penyakit lain," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Empat gejala yang menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit penyakit Ebola, khususnya bagi mereka yang baru saja pulang dari negara-negara terjangkit yaitu :
Balitbangkes Kemenkes juga telah memastikan pasien terduga atau suspek Ebola dari Madiun dan Kediri, Jawa Timur, negatif Ebola melalui pemeriksaan sampel di laboratorium.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bila ada yang baru datang dari negara terjangkit Ebola lalu dia demam, maka belum tentu demam tersebut diakibatkan oleh virus Ebola, bisa saja karena penyakit lain," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Empat gejala yang menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit penyakit Ebola, khususnya bagi mereka yang baru saja pulang dari negara-negara terjangkit yaitu :
- demam yang tidak diketahui penyebabnya
- nyeri otot hebat
- gangguan saluran pencernaan
- manifestasi pendarahan
Balitbangkes Kemenkes juga telah memastikan pasien terduga atau suspek Ebola dari Madiun dan Kediri, Jawa Timur, negatif Ebola melalui pemeriksaan sampel di laboratorium.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014