Denpasar (Antara Bali) - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Taiyoung Cho mengeluhkan praktIk jual-beli "kepala" dalam industri pariwisata di Pulau Bali.

"Biro perjalanan wisata menjual paket wisata murah, namun wisatawan tidak mendapat perlakuan yang baik," katanya saat bertemu Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Jumat.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Bali dapat menindaklanjuti hal tersebut karena permasalahan itu dapat memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan negeri Ginseng itu ke Bali.

Selain itu juga dapat mempengaruhi citra pariwisata Bali di dunia internasional. Selama ini Korsel menyumbangkan 150 ribu wisatawan ke Bali setiap tahun. Bahkan tidak jarang di antara mereka menetap di Bali.

Untuk itu Taiyoung meminta Gubernur Pastika untuk turut menjaga para wisman tersebut selama berada di Bali.

Dubes Taiyong mengusulkan adanya tindakan dan sanksi tegas terhadap biro perjalanan wisata yang hanya mengejar jumlah wisatawan tanpa diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan.

Menanggapi keluhan tersebut Gubernur Pastika berjanji akan menindaklanjutinya secara sungguh-sungguh.

Ia meminta kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gde Yuniarta yang hadir pada saat itu untuk mengambil tindakan terhadap oknum biro perjalanan dan pemandu perjalanan yang nakal.

Gubernur Pastika menjelaskan bahwa praktik seperti itu tidak saja terjadi pada wisman asal Korsel namun juga pada wisman asal Tiongkok.

"Terima kasih Yang Mulia atas usulannya. Kami akan melakukan tindakan yang serius untuk menangani hal ini. Kami berharap hubungan Bali dengan Korsel terus berjalan dengan baik dan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali semakin meningkat," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014