Jimbaran, Bali (Antara Bali) - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan generasi muda khususnya mahasiswa di Universitas Udayana (Unud), Bali, terkait bahaya perang proksi atau perang yang memanfaatkan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh.

"Perang ini bukan hanya diperangi TNI saja tetapi justru rakyat harus ikut memeranginya. Apabila kepolisian, TNI dan rakyat bersatu tidak ada yang mengalahkan Indonesia. Kita harus rapatkan barisan hadapi tantangan itu," katanya usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan calon wisudawan di Auditorium Widya Sabha Kampus Unud di Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut dia, mahasiswa dan generasi muda merupakan kelompok yang rentan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dalam perang proksi itu.

"Mahasiswa sebagai akademisi tinggi harus menggunakan akal, hati dan nurani untuk meraih cita-cita bagi bangsa dan negara," ucapnya.

Ia mengharapkan agar generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh dan lebih berkonsentrasi menuntut ilmu.

Dalam kuliah umumnya, Jenderal dengan bintang empat itu menyatakan bahwa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dikhawatirkan menjadi arena persaingan kepentingan berbagai negara.

Dia menjelaskan bahwa "proxy war" dapat ditangkal diantaranya dengan menguasai bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.

"Perang proksi itu merupakan perang di mana satu pihak menggunakan pihak ketiga untuk tujuan negara-negara tertentu. Jadi kita tidak bisa melihat siapa lawan dan kawan," katanya.(MFD)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014