Badung (Antara Bali) - Bupati Badung Anak Agung Gde Agung membuka Festival Seni Budaya VIII yang diikuti oleh masing-masing kecamatan dengan menampilkan sejumlah kreasi seni dan budaya di Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Rabu.

Pembukaan festival tersebut diawali dengan penampilan Tari Sekar Jepun yang merupakan ikon Kabupaten Badung.

Penampilan Tari Sekar Jepun yang melambangkan Tari Sekar Jepun yang merupakan salah satu jenis bunga yang juga digunakan sebagai sarana persembahyangan bagi umat Hindu sekaligus sebagai ikon Kabupaten Badung.

Seusai tarian pembukaan tersebut, Gde Agung yang juga Tokoh Puri Mengwi itu melepaskan Panah Gandiwa (senjata sang Arjuna) dengan menembakkan ke arah barat sebagai simbolis untuk keberanian dan kesejahteraan masyarakat dalam perayaaan festival tersebut.

"Festival Seni Budaya Kabupaten Badung VIII merupakan ajang bagi generasi muda untuk mengasah, melestarikan seni budaya, dan memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya," ujarnya.

Kegiatan itu juga merupakan promosi potensi pariwisata yang ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Badung.

Festival dilanjutkan dengan parade Tari Cak Perkusi yang memadukan Tarian Cak dengan alat musik Perkusi.

Tarian tersebut diperankan oleh sejumlah pemuda dan diiringi dengan tarian kreasi dengan membawa bendera berwarna-warni mengelilingi penari cak tersebut.

Dilanjutkan dengan parade peraih Jegeg Bagus 2014 yang pada saat itu Kabupaten Badung meraih Juara I tingkat Provinsi Bali.

Selanjutnya, diikuti dengan parade Tradisi Mepeed yang dibawakan oleh sejumlah perempuan beriringan membawa sesajen sebagai sarana persembahyangan umat Hindu di Bali.

Dari keseluruhan peserta Festival Seni Budaya Kabupaten Badung VIII penampilannya tidak jauh berbeda setiap secamatan membawakan Tradisi Mepeed dengan busana yang berbeda-beda yang diiringi dengan tari kreasi dan ogoh-ogoh seperti halnya menjelang perayaan Hari Raya Nyepi.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Ida Bagus Basma mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan kegiatan tahunan yang menjadi ajang promosi potensi pariwisata sekaligus untuk menyeimbangkan perekonomian antara Badung bagian selatan dan utara.

"Kegiatan ini akan terus berlanjut dengan berbagai terobosan baru sehingga bisa memberikan ruang bagi para seniman menampilkan kreasi seninya," ujarnya.

Sementara itu, Festival Seni Budaya Kabupaten Badung VIII itu cukup diminati sejumah pengunjung, baik masyarakat setempat maupun wisatawan yang sedang berlibur di Pulau Dewata.

Terlihat di depan Pura Taman Ayun itu terlihat relatif sangat padat oleh para pengunjung. Bahkan, sejumlah wisatawan menyempatkan diri untuk mengabadikan momen tersebut bersama sejumlah seniman yang akan pentas.

Dalam kesempatan itu, sepanjang jalan utama di depan Pura Taman Ayun ditutup semepatara agar tidak mengganggu jalannya pelaksanaan festival budaya dan lalu lintas yang menghubungkan kedua kecamatan itu dialihkan ke sejumlah jalan alternatif lainnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014