Negara (Antara Bali) - Isu penculikan anak yang akan diambil organ-organ penting tubuhnya oleh pelaku, meresahkan Kabupaten Jembrana khususnya warga Desa Pengambengan.

"Sudah sekitar satu minggu terakhir ini, adanya penculik anak tersebut meresahkan kami. Katanya, kalau ada anak yang diculik, akan dibunuh oleh pelaku," kata Wati, salah seorang warga Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Minggu.

Menurutnya, isu penculik anak yang oleh warga setempat disebut "kotet" ini, tersebar mulai dari Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur, hingga masuk ke Jembrana.

Perempuan asal Kabupaten Banyuwangi ini mengaku, mendapatkan peringatan dari ibunya untuk waspada, dengan terus memantau keberadaan anak-anaknya saat bermain.

Pengakuan serupa juga disampaikan Indayana, warga lainnya, yang mengatakan, di kalangan warga beredar informasi adanya orang gila yang mencurigakan.

Menurutnya, kecurigaan terhadap perempuan yang gila tersebut muncul, karena isu yang berkembang, pelakunya akan berprilaku pura-pura tidak waras dan memberikan uang kepada anak-anak, sebelum diculiknya.

"Sebagai ibu yang memiliki dua anak, saya takut kalau kotet berkeliaran disini. Hampir semua warga sini sudah mendengar isu tersebut dan resah," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014