Malang (Antara Bali) - Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Kiai Haji Thoriq bin Ziyad mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk merealisasi Hari Santri Nasional yang pernah dijanjikannya ketika mengunjungi pondok tersebut pada saat kampanye Pilpres 2014.

"Akhir pekan ini (25/10) bertepatan dengan 1 Muharam 1436 Hijriah, dan setiap 1 Muharam juga akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Pak Joko Widodo (Jokowi) saat itu setuju dan akan merealisasikannya jika terpilih menjadi presiden, sekarang sudah dilantik sebagai presiden ke-7 RI, ya, saya ingatkan kembali akan janjinya itu," kata K.H. Thoriq di sela "jagongan" syukuran pelantikan Jokowi sebagai presiden ke-7 RI di Ponpes Babussalam, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (20/10) malam.

Ia mengatakan bahwa gagasan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional itu diusulkan kepada Jokowi ketika berkunjung dan kampanye politik menjelang Pilpres 2014 di ponpes yang berlokasi di Kecamatan Pagelaran. Usulan tersebut mendapat dukungan dari Jokowi, bahkan berjanji akan merealisasikannya jika dia terpilih menjadi prsiden.

Pada tanggal 1 Muharam sebagai Tahun Baru Islam jatuh pada tanggal 25 Oktober 2014. Ketika mengunjungi ponpes itu, Jokowi di hadapan ratusan santri menyatakan dukungannya terhadap gagasan pengasuh ponpes tersebut yang akan menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

Meski sempat menjadi kontroversi, Hari Santri Nasional yang digagas pengasuh ponpes tersebut sejak 2009 itu tetap direspons positif oleh Jokowi. Respons yang menggembirakan hati para santri itu diharapkan segera direalisasikan.

"Kami berharap janji itu secepatnya diwujudkan dan 1 Muharam ditetapkan secara resmi sebagai Hari Santri Nasional," ujarnya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014