Denpasar (Antara Bali) - Pengamat seni rupa Putu Ebo mengatakan penghasilan membuat lukisan bisa menjadi hidup lebih layak jika pelukis tersebut bekerja secara profesional.

"Saya rasa seorang pelukis atau seniman bisa hidup layak dari penghasilannya, apabila mereka bisa secara konsisten bekerja dan disiplin dengan waktu dalam melakukan olah kreativitasnya," katanya di Denpasar, Kamis.

Ia mencontohkan pelukis atau seniman barat bisa berpenghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya karena mereka profesional dan disiplin dengan waktu kerjanya.

"Menurut saya seniman atau pelukis bisa menghasilkan secara maksimal asalkan mereka mampu bekerja secara profesional," kata Putu Ebo yang juga seorang juri lomba komik strip di Bali yang diselenggarakan pada 19 Oktober mendatang.

Putu Ebo mengatakan di Indonesia, bahkan di Bali cukup banyak pelukis dan seniman. Namun mereka yang lebih banyak menonjolkan kreativitasnya karena berangkat dari kegemaran atau hobi.

"Hal inilah yang mereka mendasari sehingga dalam kehidupannya untuk melakukan aktivitas melukis atau seniman sebagai pekerjaannya tidak sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak" ucapnya.

Padahal saat ini, kata dia, geliat dunia kreatif Indonesia yang lebih dikenal dengan ekonomi kreatif mendorong semakin banyaknya talenta komikus muda di Tanah Air.

"Bahkan talenta tersebut dituangkan dalam bentuk komik, bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri melainkan juga hadir dalam industri perfilman mancanegara dan industri kreatif lainnya," katanya.

Putu Ebo mengakui kreativitas komik lebih dikenal di Jepang dan Eropa, padahal di Indonesia juga banyak komikus. Namun yang lebih penting bagaimana mampu membuat sebuah tokoh dalam komik tersebut sehingga pembaca akan tertarik dengan hasil karya tersebut.

"Penokohan dalam sebuah komik sangat penting, karena hal tersebut akan dapat mengugah si pembaca untuk terus mengikuti cerita yang dibuat tersebut," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014