Negara (Antara Bali) - Polres Jembrana melakukan pengamanan berlapis terkait pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF), seperti di Pelabuhan Gilimanuk serta operasi di jalan raya.
"Jumlah anggota yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk tidak kami tambah, tapi masing-masing Polsek harus rutin melakukan operasi di wilayah masing-masing. Dengan pengamanan berlapis ini, kami berharap BDF bisa berjalan lancar," kata Kapolres Jembrana, AKBP Harry Hariyadi, di Negara, Senin.
Meskipun jumlah polisi di Gilimanuk tidak ditambah, ia mengatakan, pemeriksaan terhadap barang, penumpang dan kendaraan akan diperketat.
"Pemeriksaan di pintu keluar maupun masuk Pelabuhan Gilimanuk sudah ada prosedur tetapnya, tapi saat ada kegiatan internasional seperti BDF, kami ingatkan anggota untuk lebih waspada," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, seluruh personil Polres Jembrana siap dikerahkan, sesuai dengan situasi dan kondisi keamanan.
Terkait dengan sarana pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk yang masih minim, ia mengakuinya, namun menegaskan, hal tersebut tidak ada berpengaruh terhadap kinerja anak buahnya.
"Polisi tidak boleh terpengaruh kinerjanya karena sarana yang minim. Khusus Gilimanuk, sarana yang ada sudah kami perbaiki, dan siap digunakan untuk pengamanan rutin maupun BDF," katanya.
Selain pintu masuk resmi Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk, ia mengatakan, Babinkamtibmas di masing-masing desa/kelurahan juga diperintahkan untuk mengawasi wilayah masing-masing, khususnya memantau warga pendatang.
Selain Polri, kesiapan untuk mengamankan BDF juga disampaikan Kepala Staf Kodim 1617 Jembrana, Mayor Inf. Ida Bagus Putu Swatama, yang mengaku, sudah memberikan perintah kepada Babinsa di desa/kelurahan melakukan pengawasan di wilayah masing-masing.
"Apalagi belakangan ini isu terkait ISIS sedang santer terdengar. Kami perintahkan Babinsa, untuk memantau warga baru yang masuk ke wilayahnya," katanya.
Menurutnya, anggota Babinsa juga diwajibkan untuk menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dan warga umum, untuk membantu mengawasi lingkungan masing-masing.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Jumlah anggota yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk tidak kami tambah, tapi masing-masing Polsek harus rutin melakukan operasi di wilayah masing-masing. Dengan pengamanan berlapis ini, kami berharap BDF bisa berjalan lancar," kata Kapolres Jembrana, AKBP Harry Hariyadi, di Negara, Senin.
Meskipun jumlah polisi di Gilimanuk tidak ditambah, ia mengatakan, pemeriksaan terhadap barang, penumpang dan kendaraan akan diperketat.
"Pemeriksaan di pintu keluar maupun masuk Pelabuhan Gilimanuk sudah ada prosedur tetapnya, tapi saat ada kegiatan internasional seperti BDF, kami ingatkan anggota untuk lebih waspada," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, seluruh personil Polres Jembrana siap dikerahkan, sesuai dengan situasi dan kondisi keamanan.
Terkait dengan sarana pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk yang masih minim, ia mengakuinya, namun menegaskan, hal tersebut tidak ada berpengaruh terhadap kinerja anak buahnya.
"Polisi tidak boleh terpengaruh kinerjanya karena sarana yang minim. Khusus Gilimanuk, sarana yang ada sudah kami perbaiki, dan siap digunakan untuk pengamanan rutin maupun BDF," katanya.
Selain pintu masuk resmi Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk, ia mengatakan, Babinkamtibmas di masing-masing desa/kelurahan juga diperintahkan untuk mengawasi wilayah masing-masing, khususnya memantau warga pendatang.
Selain Polri, kesiapan untuk mengamankan BDF juga disampaikan Kepala Staf Kodim 1617 Jembrana, Mayor Inf. Ida Bagus Putu Swatama, yang mengaku, sudah memberikan perintah kepada Babinsa di desa/kelurahan melakukan pengawasan di wilayah masing-masing.
"Apalagi belakangan ini isu terkait ISIS sedang santer terdengar. Kami perintahkan Babinsa, untuk memantau warga baru yang masuk ke wilayahnya," katanya.
Menurutnya, anggota Babinsa juga diwajibkan untuk menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dan warga umum, untuk membantu mengawasi lingkungan masing-masing.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014