Taipei (Antara Bali) - Surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Taiwan pada semester I/2014 yang mencapai 1,56 miliar dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 89,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arief Fadillah, dalam keterangan persnya, Jumat menyebutkan bahwa total perdagangan Indonesia-Taiwan pada Juni 2014 mencapai 1,05 miliar dolar AS atau naik 15,08 persen dibandingkan dengan Mei 2014 yang hanya 0,91 miliar dolar AS.
"Peningkatan itu dipicu meningkatnya transaksi perdagangan nonmigas sebesar 25,31 persen," ujarnya.
Namun jika ditinjau secara kumulatif, total perdagangan Indonesia-Taiwan selama semester I/2014 yang mencapai 5,66 miliar dolar AS mengalami penurunan sebesar 6,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Oleh karena itu, kami makin gencar mengikuti berbagai kegiatan pameran di Taiwan bersama pengusaha dari Indonesia," katanya.
Nilai ekspor Indonesia ke Taiwan pada Juni 2014 mencapai 685,39 juta dolar AS atau tumbuh 15,37 persen dibandingkan Mei 2014 dan naik 33,06 persen dibandingkan Juni 2013.
Selama Juni 2014, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan memberikan kontribusi sebesar 70,08 persen. "Meningkatnya ekspor Indonesia Juni 2014 didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas yang lebih besar dibandingkan ekspor migas yang justru turun 9,15 persen," kata Arief.
Secara kumulatif, ekspor Indonesia ke Taiwan selama semester I/2014 mencapai 3,61 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor Indonesia dari Taiwan pada Juni 2014 mencapai 360,73 juta dolar AS atau naik 14,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ia menyebutkan beberapa jenis produk unggulan Indonesia yang diekspor ke Taiwan, di antaranya batu bara dan gas alam dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 200,91 juta dolar AS dan 112,98 juta dolar AS.
Selain itu, tembaga, logam, dan besi juga mengalami peningkatan fantastik. Demikian pula "acyclic hidrocarbon", besi baja setengah jadi, ikan kemasan, tekstil, dan besi lempengan mengalami kenaikan.
Sebaliknya kayu olahan, timah, minyak mentah, dan kain rajutan mengalami penurunan cukup signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arief Fadillah, dalam keterangan persnya, Jumat menyebutkan bahwa total perdagangan Indonesia-Taiwan pada Juni 2014 mencapai 1,05 miliar dolar AS atau naik 15,08 persen dibandingkan dengan Mei 2014 yang hanya 0,91 miliar dolar AS.
"Peningkatan itu dipicu meningkatnya transaksi perdagangan nonmigas sebesar 25,31 persen," ujarnya.
Namun jika ditinjau secara kumulatif, total perdagangan Indonesia-Taiwan selama semester I/2014 yang mencapai 5,66 miliar dolar AS mengalami penurunan sebesar 6,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Oleh karena itu, kami makin gencar mengikuti berbagai kegiatan pameran di Taiwan bersama pengusaha dari Indonesia," katanya.
Nilai ekspor Indonesia ke Taiwan pada Juni 2014 mencapai 685,39 juta dolar AS atau tumbuh 15,37 persen dibandingkan Mei 2014 dan naik 33,06 persen dibandingkan Juni 2013.
Selama Juni 2014, ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan memberikan kontribusi sebesar 70,08 persen. "Meningkatnya ekspor Indonesia Juni 2014 didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas yang lebih besar dibandingkan ekspor migas yang justru turun 9,15 persen," kata Arief.
Secara kumulatif, ekspor Indonesia ke Taiwan selama semester I/2014 mencapai 3,61 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor Indonesia dari Taiwan pada Juni 2014 mencapai 360,73 juta dolar AS atau naik 14,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ia menyebutkan beberapa jenis produk unggulan Indonesia yang diekspor ke Taiwan, di antaranya batu bara dan gas alam dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 200,91 juta dolar AS dan 112,98 juta dolar AS.
Selain itu, tembaga, logam, dan besi juga mengalami peningkatan fantastik. Demikian pula "acyclic hidrocarbon", besi baja setengah jadi, ikan kemasan, tekstil, dan besi lempengan mengalami kenaikan.
Sebaliknya kayu olahan, timah, minyak mentah, dan kain rajutan mengalami penurunan cukup signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014