Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali memperbanyak proyek percontohan dan demplot pertanian organik di delapan kabupaten dan satu kota dengan harapan agar cepat diikuti oleh petani di daerah ini.

"Proyek percontohan organik itu menyangkut hampir semua komoditas pertanian dan tanaman hortikultura," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar,Minggu.

Ia mengatakan, percontohan pertanian organik usaha tani sumangka dibangun di subak Kaliasem, Kabupaten Buleleng, padi lokal di Desa Sudaji, Kabupaten Buleleng, Bali utara.

Selain itu juga demplot usaha tani beras merah di subak Mangesta, Kabupaten Tabanan, dan usaha tani cabai di Subak Selisihan, Kabupaten Klungkung. Untuk proyek percontohan pengembangan kawasan sayuran organik di Kabupaten Buleleng dan Karangasem.

Pemerintah Provinsi Bali melakukan langkah strategis dalam menuju pertanian organik, sekaligus mewujudkan Pulau Bersih dan Hijau (Bali Clean and Green) dan pembangunan daerah berkelanjutan.

Dalam bidang pertanian menekankan upaya menuju pertanian organik dan ramah lingkungan, ujar Bagus Wisnuardana.

Pengamat masalah pertanian di Bali Dr Gede Sedana, yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra Denpasar mengatakan, sejumlah daerah di Bali mempunyai potensi besar dalam mengembangkan agribisnis beras lokal.

Desa Sudaji Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng misalnya sejak dulu hingga sekarang memiliki potensi besar dalam pengembangan padi lokal dan kualitasnya (rasa) sudah dikenal konsumen secara meluas.

Namun beras yang bermutu dihasilkan petani, khususnya di subak dalam lingkungan Desa Sudaji itu mengalami kesulitan dalam bidang pemasaran, karena harganya jauh lebih mahal dibanding jenis beras dari padi unggul lainnya.

Padahal harga padi atau beras lokal yang mahal merupakan sesuatu yang wajar karena kualitasnya lebih bagus, ujar Gede Sedana. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014