Singaraja (Antara Bali) - Tim penyidik Polres Buleleng sudah memeriksa dua orang yang wajahnya mirip dengan sketsa gambar yang didapat dari keterangan tujuh saksi dalam kasus perampokan yang menyebabkan karyawan Pegadaian kepalanya tertembus peluru.
Informasi yang diperoleh ANTARA di Polres Buleleng Buleleng, Selasa polisi memeriksa kedua orang itu pada Selasa sore, namun belum dipastikan apakah keduanya adalah betul-betul pelaku.
Sementara Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Dewa Adnyana yang dikonfirmasi masalah itu mengatakan bahwa keduanya dimintai keterangan sebatas sebagai saksi.
Adnyana mengakui bahwa pemeriksaan tersebut terkait dengan sejumlah keterangan yang menyatakan bahwa kedua orang tersebut memiliki ciri fisik yang dicurigai mirip dengan pelaku.
Polisi juga menyita seperangkat "central processing unit" (CPU) komputer yang ada di Pegadaian Cabang Singaraja untuk diteliti terkait gambar hasil rekaman yang menunjukan identitas fisik orang yang dicurigai.
Selain itu, sebuah sepeda motor Yamaha Vixion berwarna hitam saat ini juga diamankan di Polres Buleleng.
Terkait hubungan dua orang yang diperiksa intensif dengan sepeda motor Yamaha Vixion, Adnyana mengaku salah satu dari dua orang tersebut adalah pemilik dari sepeda motor yang terindentifikasi dari closed circuit television (CCTV) kantor Pegadaian Cabang Singaraja.
"Masih kami berlakukan status saksi kepada kedua orang tersebut. Kami belum bisa pastikan itu sebagai pelaku," ujar Adnyana.
Menurutnya, CCTV atau kamera pengintai yang berada di Pegadaian Singaraja sempat merekam keberadaan seorang pengendara Vixion yang ciri fisiknya mirip dengan sketsa wajah pelaku perampokan di Pegadaian unit Hardys.
Mengenai nama dan atau inisial dari pelaku, Adnyana menolak menjelaskan, dengan alasan masih dalam pengembangan tim.
"Nanti hasilnya akan kami laporkan terlebih dahulu ke kapolres dan rekan-rekan wartawan bisa langsung mengonfirmasi kapolres terkait hal ini," ucapnya.
Pada perampokan yang terjadi di Singaraja, Senin (9/8) itu karyawan Pegadaian Mirza Nesti Nirmala (24) tertembak perampok di bagian kepala. Kini korban masih dirawat intensif di RSUP Sanglah Denpasar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Informasi yang diperoleh ANTARA di Polres Buleleng Buleleng, Selasa polisi memeriksa kedua orang itu pada Selasa sore, namun belum dipastikan apakah keduanya adalah betul-betul pelaku.
Sementara Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Dewa Adnyana yang dikonfirmasi masalah itu mengatakan bahwa keduanya dimintai keterangan sebatas sebagai saksi.
Adnyana mengakui bahwa pemeriksaan tersebut terkait dengan sejumlah keterangan yang menyatakan bahwa kedua orang tersebut memiliki ciri fisik yang dicurigai mirip dengan pelaku.
Polisi juga menyita seperangkat "central processing unit" (CPU) komputer yang ada di Pegadaian Cabang Singaraja untuk diteliti terkait gambar hasil rekaman yang menunjukan identitas fisik orang yang dicurigai.
Selain itu, sebuah sepeda motor Yamaha Vixion berwarna hitam saat ini juga diamankan di Polres Buleleng.
Terkait hubungan dua orang yang diperiksa intensif dengan sepeda motor Yamaha Vixion, Adnyana mengaku salah satu dari dua orang tersebut adalah pemilik dari sepeda motor yang terindentifikasi dari closed circuit television (CCTV) kantor Pegadaian Cabang Singaraja.
"Masih kami berlakukan status saksi kepada kedua orang tersebut. Kami belum bisa pastikan itu sebagai pelaku," ujar Adnyana.
Menurutnya, CCTV atau kamera pengintai yang berada di Pegadaian Singaraja sempat merekam keberadaan seorang pengendara Vixion yang ciri fisiknya mirip dengan sketsa wajah pelaku perampokan di Pegadaian unit Hardys.
Mengenai nama dan atau inisial dari pelaku, Adnyana menolak menjelaskan, dengan alasan masih dalam pengembangan tim.
"Nanti hasilnya akan kami laporkan terlebih dahulu ke kapolres dan rekan-rekan wartawan bisa langsung mengonfirmasi kapolres terkait hal ini," ucapnya.
Pada perampokan yang terjadi di Singaraja, Senin (9/8) itu karyawan Pegadaian Mirza Nesti Nirmala (24) tertembak perampok di bagian kepala. Kini korban masih dirawat intensif di RSUP Sanglah Denpasar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010