Jakarta (Antara Bali) - Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia menggelar seri seminar penelitian inovatif Australia-Indonesia bertema "Teknologi dan Keamanan Pangan" guna bertukar ide dengan rekan-rekan akademisi Indonesia di Jakarta, Senin.

"Seri seminar ini akan membuat peneliti Australia berkomunikasi dengan rekannya di Indonesia untuk menggali permasalahan yang merupakan kepentingan dan kekhawatiran bersama," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty melalui siaran pers yang diterima, Senin.

Seminar itu menghadirkan Direktur Pusat Nutrisi dan Ilmu Pangan (CNAFS) Universitas Queensland, Mike Gidley, dan profesor bidang mikrobiologi pangan Universitas New South Wales (UNSW), Julian Cox, sebagai pembicara.

Sesuai tema yang diangkat, pembicara seminar membahas mengenai inovasi teknologi pangan di Australia, pemahaman terkini hubungan pangan dan kesehatan serta tantangan dan peluang makanan bagi kesehatan.

Sekitar 150 orang terkait bidang pangan menghadiri seminar tersebut, mulai dari mahasiswa, dosen, pekerja bidang pangan, hingga pegawai kedubes Australia.

Setelah seminar yang digelar di Kedubes Australia, Jakarta, seminar selanjutnya akan diselenggarakan berurutan di Universitas Padjajaran, Bandung, pada Selasa dan Universitas Brawijaya, Malang
(Rabu).

Seri seminar itu adalah bagian dari Program Seni dan Budaya Kedutaan Australia 2014 yang juga mencakup konser, pameran seni visual, tari dan kesusasteraan.

Program Seni dan Budaya 2014 itu didukung oleh Pemerintah Australia melalui Dewan Kebudayaan Internasional Australia, Lembaga Australia-Indonesia, dan beberapa universitas Australia, serta diprakarsai Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014