Taipei (Antara Bali) - Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti istigasah yang digelar sejumlah organisasi keagamaan di "Taipei Main Station", Taiwan, Minggu.

Para TKI dari berbagai kota di Taiwan itu sejak pagi sudah berkumpul di bawah tenda berukuran besar yang didirikan panitia penyelenggara di pintu keluar bagian timur stasiun kereta api TMS tersebut untuk menunggu kedatangan Habib Muhammad Firdaus Almunawwar.

Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Muqorobin, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, itu yang memimpin pembacaan "Raathib Al Haddaad" dan ceramah agama dalam kegiatan bertajuk "Istighatsah dan Shalawat Akbar" di pusat keramaian terbesar di Ibu Kota Taiwan tersebut.

"Kegiatan ini rutin kami gelar setiap bulan," kata Wakil Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Istimewa Taiwan, Agus Susanto, ditemui di sela-sela kegiatan tersebut.

Menurut pria yang bekerja di salah satu pabrik aksesoris telepon seluler di Taipei itu, kegiatan tersebut sekaligus sebagai ajang silaturahmi para TKI yang setiap hari Sabtu dan Minggu mendapatkan jatah libur dari majikannya.

"Bulan depan kami menggelar acara seperti ini di Tolio (wilayah selatan Taiwan) dengan menghadirkan Habib Novel dari Jakarta," kata TKI asal Kalangbret, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu didampingi jajaran PCI NU Taiwan itu.

Agus menjelaskan bahwa selain doa bersama, para ustaz dan ulama dari Indonesia yang diundang tersebut biasanya juga memberikan pelajaran mengenai tata cara beribadah di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam.

"Banyak pelajaran yang diberikan oleh ustaz dan ulama yang kami undang ke Taiwan ini," ujar Ketua Fatayat NU Cabang Istimewa Taiwan, Tarnia Tari, menambahkan.

Selain NU, acara tersebut didukung sepenuhnya oleh Majelis Taklim Yasin Taipei (MTYT), Forum Silaturahmi Muslim Indonesia-Taiwan (Fosmit), Ikatan Muslim Indonesia-Taiwan (IMIT), dan Forum Pelaut Indonesia (Fospi) Taiwan.

"Dana penyelenggaraan kegiatan seperti ini kami ambilkan dari kas pengurus beberapa organisasi tersebut," kata Agus.

Di sela-sela kegiatan sejumlah organisasi keagamaan di Taiwan itu juga mendirikan tenda untuk menjual makanan khas Nusantara karena pada setiap hari Sabtu dan Minggu mereka berkumpul di kawasan TMS.

Selain dari Taipei, para TKI yang menghadiri kegiatan tersebut berasal dari Taichung, Tainan, Keelung, dan Kaohsiung. Jumlah TKI di Taiwan diperkirakan mencapai angka 200 ribu orang yang kebanyakan bekerja pada sektor informal. (*)

Pewarta: Oleh M. Irfan Ilmie

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014