Jakarta (Antara Bali) - Institut Prancis di Indonesia (IFI) mempersembahkan rangkaian kegiatan dengan tajuk Fête de la Science (Pesta Sains) 2014 di tujuh kota di Indonesia yaitu Medan, Bandung, Jogyakarta, Malang, Jombang, Surabaya dan Makassar.
Kegiatan tahunan itu berlangsung dari 1 September hingga 15 Oktober, dengan tema "Amarah Bumi" (La terre en colere).
Di Prancis, Pesta Sains adalah agenda tahunan yang mendapat animo tinggi dari masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam Pesta Sains di Indonesia kali ini, tema "Amarah Bumi" (La terre en colère) diangkat untuk memperingati peristiwa besar tsunami satu dekade yang lalu, demikian pernyataan dari IFI yang diterima Antara, Minggu.
"Tradisi perayaan Fête de la Science dari Prancis dibawa ke Indonesia sebagai upaya mendekatkan dunia riset di bidang sains dengan masyarakat luas," kata Joël Le Bail, Atase Kerja Sama Ilmiah dan Universitas.
Pesta Sains 2014 di Indonesia merupakan bagian dari kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Prancis dalam bidang manajemen bencana alam.
Kerja sama itu mempertemukan lembaga riset Prancis seperti CNRS (Pusat Riset Ilmiah Nasional), IRD (Institut Riset dan Pembangunan), CEA (Komisariat Energi Nuklir) dan CEREMA (Pusat Riset dan Keahlian Teknik) dengan berbagai lembaga riset dan universitas di Indonesia, antara lain Pusat Studi Kebumian dan Bencana Iklim ITS.
Kegiatan tersbeut berlangsung di jaringan Institut Français Indonesia (IFI), Alliance Française, serta di beberapa sekolah dan universitas di kota Surabaya, Malang, Jombang, Makassar, Yogyakarta, Bandung dan Medan.
Pesta Sains antara lain menggelar pameran interaktif bertajuk "Gempa dan Tsunami Hidup dengan Risiko" dari Universcience Prancis sebagai acara utama Pesta Sains di Indonesia yang akan ditampilkan di Surabaya, Jogjakarta dan Bandung.
Pameran tersebut dilengkapi sejumlah alat peraga interaktif, video, papan penjelasan dalam bahasa Inggris dan Prancis, dengan pemandu berbahasa Indonesia, kata pernyataan tersebut.
IFI menyediakan dua pameran visual sains yang ditujukan untuk sekolah dan perguruan tinggi dalam bentuk poster dengan penjelasan dalam bahasa Indonesia, yang meliputi pameran bertajuk "Gambaran Risiko di Belahan Selatan Bumi" oleh IRD serta pameran bertajuk "Seberang Lautan, Sebuah Laboratorium Penelitian" oleh CNRS bekerjasama dengan Pusat Studi Kebumian dan Bencana Iklim ITS.
Pesta Sains juga dimeriahkan dengan seminar bersama para ahli dari perguruan tinggi Prancis dan Indonesiadengan tema terkait sains dan bencana alam selain juga menyosialisasikan bidang pekerjaan ilmiah masa mendatang kepada generasi muda Indonesia.
Program lain
Selain tiga kegiatan utama di atas, Pesta Sains juga mengadakan kegiatan edukatif dan permainan bertema sains di sekolah-sekolah (workshop Main à la Pâte), dan menyediakan ruang khusus di mediatek-mediatek IFI dan AF serta pemutaran film dokumenter.
Acara Presentasi Campus France tentang pendidikan sains di Prancis diselenggarakan dengan dukungan alumni penerima beasiswa bidang ilmiah dari pemerintah Prancis. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kegiatan tahunan itu berlangsung dari 1 September hingga 15 Oktober, dengan tema "Amarah Bumi" (La terre en colere).
Di Prancis, Pesta Sains adalah agenda tahunan yang mendapat animo tinggi dari masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam Pesta Sains di Indonesia kali ini, tema "Amarah Bumi" (La terre en colère) diangkat untuk memperingati peristiwa besar tsunami satu dekade yang lalu, demikian pernyataan dari IFI yang diterima Antara, Minggu.
"Tradisi perayaan Fête de la Science dari Prancis dibawa ke Indonesia sebagai upaya mendekatkan dunia riset di bidang sains dengan masyarakat luas," kata Joël Le Bail, Atase Kerja Sama Ilmiah dan Universitas.
Pesta Sains 2014 di Indonesia merupakan bagian dari kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Prancis dalam bidang manajemen bencana alam.
Kerja sama itu mempertemukan lembaga riset Prancis seperti CNRS (Pusat Riset Ilmiah Nasional), IRD (Institut Riset dan Pembangunan), CEA (Komisariat Energi Nuklir) dan CEREMA (Pusat Riset dan Keahlian Teknik) dengan berbagai lembaga riset dan universitas di Indonesia, antara lain Pusat Studi Kebumian dan Bencana Iklim ITS.
Kegiatan tersbeut berlangsung di jaringan Institut Français Indonesia (IFI), Alliance Française, serta di beberapa sekolah dan universitas di kota Surabaya, Malang, Jombang, Makassar, Yogyakarta, Bandung dan Medan.
Pesta Sains antara lain menggelar pameran interaktif bertajuk "Gempa dan Tsunami Hidup dengan Risiko" dari Universcience Prancis sebagai acara utama Pesta Sains di Indonesia yang akan ditampilkan di Surabaya, Jogjakarta dan Bandung.
Pameran tersebut dilengkapi sejumlah alat peraga interaktif, video, papan penjelasan dalam bahasa Inggris dan Prancis, dengan pemandu berbahasa Indonesia, kata pernyataan tersebut.
IFI menyediakan dua pameran visual sains yang ditujukan untuk sekolah dan perguruan tinggi dalam bentuk poster dengan penjelasan dalam bahasa Indonesia, yang meliputi pameran bertajuk "Gambaran Risiko di Belahan Selatan Bumi" oleh IRD serta pameran bertajuk "Seberang Lautan, Sebuah Laboratorium Penelitian" oleh CNRS bekerjasama dengan Pusat Studi Kebumian dan Bencana Iklim ITS.
Pesta Sains juga dimeriahkan dengan seminar bersama para ahli dari perguruan tinggi Prancis dan Indonesiadengan tema terkait sains dan bencana alam selain juga menyosialisasikan bidang pekerjaan ilmiah masa mendatang kepada generasi muda Indonesia.
Program lain
Selain tiga kegiatan utama di atas, Pesta Sains juga mengadakan kegiatan edukatif dan permainan bertema sains di sekolah-sekolah (workshop Main à la Pâte), dan menyediakan ruang khusus di mediatek-mediatek IFI dan AF serta pemutaran film dokumenter.
Acara Presentasi Campus France tentang pendidikan sains di Prancis diselenggarakan dengan dukungan alumni penerima beasiswa bidang ilmiah dari pemerintah Prancis. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014