Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung upaya Tim Ekspedisi NKRI dalam mengabdikan dirinya pada masyarakat terutama di wilayah-wilayah terpencil sehingga ketimpangan yang terjadi di Tanah Air dapat diminimalkan.
Pastika saat menerima Tim Survei Ekspedisi NKRI Koridor Bali, NTB, NTT Tahun 2015, di Denpasar, Selasa berpandangan kekayaan wilayah NKRI sangat melimpah, sehingga perlu diteliti dan ditemukan sebagai salah satu upaya menyejahterakan masyarakat.
Sekaligus, tambah dia, dapat membantu masyarakat di wilayah-wilayah terpencil agar keluar dari situasi terisolasi.
"TNI, Polri dan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Ekspedisi ini saya harapkan bekerja nyata dalam membantu masyarakat terutama di daerah-daerah yang belum mendapatkan akses manfaat pembangunan," harap Pastika.
Sementara itu, Wakil Inspektur Kopassus Letnan Kolonel Inf Kosasih yang memimpin Tim Ekspedisi tersebut mengatakan koridornya mencakup wilayah Bali, NTB dan NTT yang terdiri dari delapan pos yang akan bekerja selama empat bulan.
Untuk wilayah Bali ada dua pos berada di wilayah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem.
Secara keseluruhan setelah diadakan survei, untuk wilayah Bali tidak ada yang terisolasi karena semua bisa dijangkau minimal dengan sepeda motor.
Dengan demikian, ujar dia, tidak diperlukan jembatan-jembatan seperti apa yang dilakukan pada ekspedisi 2013 di Sulawesi Barat.
"Khusus di Kabupaten Karangasem terdapat dusun-dusun yang mengalami krisis air dan belum adanya pasokan listrik sehingga menjadi catatan untuk bisa diupayakan oleh tim ini," ucap Kosasih.
Terkait dengan bantuan bedah rumah, pihaknya sudah bertemu Bupati Karangasem untuk bisa dikoordinasikan melalui APBN di Kementerian Kesejahteraan Rakyat.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali juga menerima Buku Dokumen Kegiatan Ekspedisi Tahun 2013 di Provinsi Sulawesi Barat sebagai kenang-kenangan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pastika saat menerima Tim Survei Ekspedisi NKRI Koridor Bali, NTB, NTT Tahun 2015, di Denpasar, Selasa berpandangan kekayaan wilayah NKRI sangat melimpah, sehingga perlu diteliti dan ditemukan sebagai salah satu upaya menyejahterakan masyarakat.
Sekaligus, tambah dia, dapat membantu masyarakat di wilayah-wilayah terpencil agar keluar dari situasi terisolasi.
"TNI, Polri dan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Ekspedisi ini saya harapkan bekerja nyata dalam membantu masyarakat terutama di daerah-daerah yang belum mendapatkan akses manfaat pembangunan," harap Pastika.
Sementara itu, Wakil Inspektur Kopassus Letnan Kolonel Inf Kosasih yang memimpin Tim Ekspedisi tersebut mengatakan koridornya mencakup wilayah Bali, NTB dan NTT yang terdiri dari delapan pos yang akan bekerja selama empat bulan.
Untuk wilayah Bali ada dua pos berada di wilayah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem.
Secara keseluruhan setelah diadakan survei, untuk wilayah Bali tidak ada yang terisolasi karena semua bisa dijangkau minimal dengan sepeda motor.
Dengan demikian, ujar dia, tidak diperlukan jembatan-jembatan seperti apa yang dilakukan pada ekspedisi 2013 di Sulawesi Barat.
"Khusus di Kabupaten Karangasem terdapat dusun-dusun yang mengalami krisis air dan belum adanya pasokan listrik sehingga menjadi catatan untuk bisa diupayakan oleh tim ini," ucap Kosasih.
Terkait dengan bantuan bedah rumah, pihaknya sudah bertemu Bupati Karangasem untuk bisa dikoordinasikan melalui APBN di Kementerian Kesejahteraan Rakyat.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali juga menerima Buku Dokumen Kegiatan Ekspedisi Tahun 2013 di Provinsi Sulawesi Barat sebagai kenang-kenangan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014