Denpasar (Antara Bali) - Koordinator Relawan Koalisi Bhinneka Tunggal Ika (KBTI) Wayan Sudirta saat bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo meminta memperhatikan aspirasi masyarakat Bali, salah satunya memperjuangkan otonomi daerah dan Besakih tidak masuk dalam kawasan strategi pariwisata nasional.

"Kami sudah menyampaikan usulan-usulan dari masyarakat Bali. Ada lima poin yang kami usulkan di antaranya terkait lingkungan dan budaya," katanya di sela-sela acara "Syukuran Kemenangan Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla" di Sanur, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan perjuangan Presiden Jokowi-JK tidak hanya sebatas memenangkan pada pemilihan presiden dan wakil presiden, tetapi semua masyarakat harus mengkawal dalam pemerintahannya.

"Keradaan KBTI tidak hanya sebatas untuk memenangkan pada Pilpres 9 Juli lalu, tetapi kami bersama masyarakat harus mampu mengkawal dalam menjalankan roda pemerintahan mendatang," kata Sudirta didampingi Sekretarisnya Putu Wirata Dwikora.

Karena itu, kata dia, kemenangan pasangan Jokowi-JK pada pilpres lalu adalah kemenangan bangsa Indonesia. Untuk itu berkewajiban untuk mengkawal pembangunan yang dituangkan dalam visi dan misinya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK di Bali, Wayan Koster mengatakan kedatangan Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri adalah untuk memenuhi janjinya yang diucapkan ketika Deklarasi Capres dan Cawapres Jokowi-JK di Lapangan Margarana Renon, Kota Denpasar.

"Beliau (Jokowi) datang kesini memenuhi janjinya jika di Bali menang telak, maka beliau akan secepatnya datang ke Bali menemui tim pemenangan, relawan dan masyarakat Pulau Dewata. dan sekarang terbukti Jokowi datang bersama Ibu Megawati," katanya.

Ia mengatakan kedatangan Jokowi ini membuktikan sikap konsisten yang selalu dekat dengan rakyat, sehingga janjinya datang ke Bali bisa dipenuhi saat ini.

"Kami juga minta maaf kepada relawan, tim sukses dan masyarakat Bali tidak bisa menghadirkan Jokowi di lapangan Renon. Karena aturan protokeler dalam waktu singkat yang tidak memungkinkan menggelar syukuran kemenangan di lapangan tersebut," katanya.

Pemantauan di lapangan pada acara syukuran kemenangan Capres dan Cawapres Jokowi-JK mendapat pengawalan ketat dari Paspampres. Tidak sedikit masyarakat yang ingin bersalaman dan foto bersama merasa kecewa, karena mereka tidak diperkenankan oleh Paspampres tersebut.

Bahkan diluar gedung yang dijadikan tempat acara syukuran, personel dari TNI dan Kepolisian berjaga-jaga, termasuk juga mengerahkan alat tempur guna mengantisipasi yang tidak diinginkan terjadi. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014