Pekanbaru, Riau (Antara Bali) - Pakar ekonomi dari Universitas Andalas, Prof DR Elfindri, mengatakan, rencana kenaikan BBM bersubsidi sebesar Rp3.000/iter oleh pemerintahan baru mengurangi subsidi di APBN secara signifikan.

"Artinya infrastruktur bisa dibangun dibiayai dengan perubahan kompensasi," katanya, saat dihubungi di Riau, Jumat.

Menurut Elfindri, pada 2011, dia pernah mengusulkan agar pemerintah bertahap mengurangi subsidi BBM agar anggaran bisa dialihkan untuk memacu pertumbuhan infrastruktur di Tanah Air.

Artinya, secara bertahap subsidi BBM perlu segera dikurangi, misalnya dari Rp60 triliun menjadi Rp40 triliun pada tahun berikutnya dan kemudian dikurangi lagi menuju titik nol.

Sebelumnya Ketua Apindo, Sofjan Wanandi, mengatakan, dampak kenaikan harga BBM bersubsidi, terjadi di sektor transportasi kemudian tingkat suku bunga bank.

Bahkan, kenaikan harga bahan pangan tidak akan terjadi jika pemerintah mampu menjaga stok melalui Bulog. (WDY)

Pewarta: Oleh Frislidia

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014