New York (Antara Bali) - Harga minyak diperdagangkan bervariasi pada
Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah ketegangan baru antara Ukraina dan
Rusia dan sejumlah laporan ekonomi Amerika Serikat yang menggembirakan.
Kontrak utama AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik untuk hari ketiga berturut-turut, bertambah 67 sen menjadi berakhir di 94,55 dolar AS per barel, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, turun 26 sen menjadi menetap pada 102,46 dolar AS per barel di perdagangan London.
Kontrak WTI terangkat oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal kedua, yang meningkatkan harapan untuk permintaan lebih kuat di konsumen minyak terbesar dunia itu.
Ekonomi konsumen minyak terbesar di dunia itu berkembang pada tingkat tahunan 4,2 persen, Departemen Perdagangan AS mengatakan, merevisi naik estimasinya pada Juli untuk pertumbuhan 4,0 persen.
Angka-angka itu "sangat mendukung" WTI, kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA.
Para analis, yang telah memperkirakan revisi turun produk domestik bruto kuartal kedua, mengatakan data terbaru, ditambah dengan data positif bulanan baru-baru ini, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik di sisa tahun ini.
Sementara itu, meningkatnya kekhawatiran tentang krisis Ukraina menggantung di atas pasar.
Ukraina dan Barat mengatakan pada Kamis bahwa tentara Rusia secara aktif terlibat mendukung separatis pro-Kremlin yang telah berperang melawan pemerintah Kiev sejak April.
NATO mengatakan sedikitnya 1.000 tentara Rusia berada di tanah Ukraina. Namun Moskow menegaskan tidak ada tentaranya berada di tanah Ukraina.
Amerika Serikat memperingatkan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia atas keterlibatannya dalam pertempuran terbaru di Ukraina.
"Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina gagal menghasilkan terobosan besar untuk menghentikan pertempuran brutal di Ukraina timur dan ada tumbuh kekhawatiran bahwa kesepakatan untuk mempertahankan aliran gas alam ke Eropa pada musim dingin ini mungkin tidak terjadi," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.
"Laporan bahwa pasukan separatis di Ukraina timur sedang didukung oleh tank-tank Rusia dan kendaraan lapis baja meninggalkan sedikit harapan bahwa resolusi damai dari krisis ini bisa tercapai." (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kontrak utama AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik untuk hari ketiga berturut-turut, bertambah 67 sen menjadi berakhir di 94,55 dolar AS per barel, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, turun 26 sen menjadi menetap pada 102,46 dolar AS per barel di perdagangan London.
Kontrak WTI terangkat oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal kedua, yang meningkatkan harapan untuk permintaan lebih kuat di konsumen minyak terbesar dunia itu.
Ekonomi konsumen minyak terbesar di dunia itu berkembang pada tingkat tahunan 4,2 persen, Departemen Perdagangan AS mengatakan, merevisi naik estimasinya pada Juli untuk pertumbuhan 4,0 persen.
Angka-angka itu "sangat mendukung" WTI, kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA.
Para analis, yang telah memperkirakan revisi turun produk domestik bruto kuartal kedua, mengatakan data terbaru, ditambah dengan data positif bulanan baru-baru ini, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik di sisa tahun ini.
Sementara itu, meningkatnya kekhawatiran tentang krisis Ukraina menggantung di atas pasar.
Ukraina dan Barat mengatakan pada Kamis bahwa tentara Rusia secara aktif terlibat mendukung separatis pro-Kremlin yang telah berperang melawan pemerintah Kiev sejak April.
NATO mengatakan sedikitnya 1.000 tentara Rusia berada di tanah Ukraina. Namun Moskow menegaskan tidak ada tentaranya berada di tanah Ukraina.
Amerika Serikat memperingatkan pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Rusia atas keterlibatannya dalam pertempuran terbaru di Ukraina.
"Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina gagal menghasilkan terobosan besar untuk menghentikan pertempuran brutal di Ukraina timur dan ada tumbuh kekhawatiran bahwa kesepakatan untuk mempertahankan aliran gas alam ke Eropa pada musim dingin ini mungkin tidak terjadi," kata Phil Flynn dari Price Futures Group.
"Laporan bahwa pasukan separatis di Ukraina timur sedang didukung oleh tank-tank Rusia dan kendaraan lapis baja meninggalkan sedikit harapan bahwa resolusi damai dari krisis ini bisa tercapai." (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014