Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali kini memiliki 5.925 ton beras persediaan pangan nasional di Pulau Dewata yang bisa mencukupi untuk tiga bulan ke depan.
"Bulog Bali masih memperbanyak persediaan beras yang kini masih dalam proses pengiriman menuju daerah ini sebanyak 2.265 ton, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali Wayan Budita di Denpasar, Selasa.
Bali sebagai daerah tujuan pariwisata terkenal, menjelang akhir tahun sudah dapat dipastikan akan kebanjiran wisatawan dalam maupun luar negeri sehingga memerlukan makanan, di luar kebutuhan pokok masyarakat setempat.
Sementara petani di sejumlah daerah masih ada panen walaupun tidak terlalu besar, sehingga kondisi demikian itu bisa membantu jumlah persediaan di pasar, sehingga tidak terjadi gejolak harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat di daerah ini.
Perdagangan antarpulau beras dari Jawa Timur, Lombok Nusa Tenggara Barat, ke Bali dan sebaliknya lancar sehingga persediaan jenis matadagangan tersebut di pasaran sangat memadai sehingga tidak terjadi gejolak harga.
Ia mengakui, Bulog Bali tidak banyak membeli beras hasil petani daerah ini, karena harga di pasaran jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp5.800/kg sehingga masyarakat cendrung menjual ke pasaran.
Untuk persediaan pangan yang ditangani Bulog sebagai persediaan nasional di Bali, terpaksa mendatangkan hampir sepenuhnya dari gudang-gudang Bulog yang ada di Jawa Timur, daerah yang paling dekat dengan Bali. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bulog Bali masih memperbanyak persediaan beras yang kini masih dalam proses pengiriman menuju daerah ini sebanyak 2.265 ton, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," kata Kepala Bulog Devisi Regional Bali Wayan Budita di Denpasar, Selasa.
Bali sebagai daerah tujuan pariwisata terkenal, menjelang akhir tahun sudah dapat dipastikan akan kebanjiran wisatawan dalam maupun luar negeri sehingga memerlukan makanan, di luar kebutuhan pokok masyarakat setempat.
Sementara petani di sejumlah daerah masih ada panen walaupun tidak terlalu besar, sehingga kondisi demikian itu bisa membantu jumlah persediaan di pasar, sehingga tidak terjadi gejolak harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat di daerah ini.
Perdagangan antarpulau beras dari Jawa Timur, Lombok Nusa Tenggara Barat, ke Bali dan sebaliknya lancar sehingga persediaan jenis matadagangan tersebut di pasaran sangat memadai sehingga tidak terjadi gejolak harga.
Ia mengakui, Bulog Bali tidak banyak membeli beras hasil petani daerah ini, karena harga di pasaran jauh lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp5.800/kg sehingga masyarakat cendrung menjual ke pasaran.
Untuk persediaan pangan yang ditangani Bulog sebagai persediaan nasional di Bali, terpaksa mendatangkan hampir sepenuhnya dari gudang-gudang Bulog yang ada di Jawa Timur, daerah yang paling dekat dengan Bali. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014