Denpasar (Antara Bali) - Konsulat Jenderal India di Denpasar, Bali, mempromosikan potensi pariwisata negara itu melalui "Incredible India" kepada pelaku pariwisata dan agen perjalanan wisata di Pulau Dewata.
"Kami ingin mempromosikan pariwisata India dari Bali. Ada banyak turis India datang sekitar 200 ribu orang setiap tahun tetapi saya juga ingin orang Bali dan Indonesia mengunjungi India," kata Konsul Jenderal India, A.S Takhi di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan bahwa dari 200 ribu turis India itu, sekitar 66 ribu warganya berwisata ke Pulau Dewata tahun 2013.
Menurut dia, negaranya banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia namun masih sedikit turis dari Indonesia yang berkunjung ke negeri yang terkenal dengan sosok pemimpin Mahatma Gandhi itu.
"Setiap tahun India dikunjungi lebih dari enam juta wisatawan mancanegara. Dari jumlah itu, turis asal Indonesia baru sekitar 33 ribu orang," imbuhnya.
Padahal, kata Takhi, negerinya memiliki banyak aktivitas pariwisata dan budaya mulai pariwisata alam, spiritual hingga kemajuan infrastruktur termasuk pendidikan.
Setelah diberlakukannya kebijakan "Visa on Arrival" (VoA) bagi Indonesia sejak tahun 2011 setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pihaknya mengharapkan kedatangan turis Indonesia lebih besar ke negeri itu.
Meski terdapat pelayanan VoA, namun ia masih meminta bagi WNI yang ingin berkunjung ke India tetap mengurus visa agar memudahkan pencatatan administrasi dan memudahkan proses imigrasi setibanya di bandara tujuan.
Wisatawan dari Bali, lanjut Takhi juga potensial mengingat kesamaan budaya antara Bali dan India dengan adanya wisata spiritual Hindu, tirtayatra.
Tahun 2013, Konjen India di Bali telah mengeluarkan sedikitnya 3.500 visa, namun jumlah itu dinilanya masih sedikit.
Pihaknya menilai belum adanya penerbangan langsung dari Bali ke India menjadi salah satu penyebab belum berkembanganya perjalanan wisatawan dari Pulau Dewata ke negeri itu.
"Kami berharap suatu saat Garuda Indonesia melayani penerbangan ke India karena banyak turis dari Bali ingin ke negara kami," katanya.(WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami ingin mempromosikan pariwisata India dari Bali. Ada banyak turis India datang sekitar 200 ribu orang setiap tahun tetapi saya juga ingin orang Bali dan Indonesia mengunjungi India," kata Konsul Jenderal India, A.S Takhi di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan bahwa dari 200 ribu turis India itu, sekitar 66 ribu warganya berwisata ke Pulau Dewata tahun 2013.
Menurut dia, negaranya banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia namun masih sedikit turis dari Indonesia yang berkunjung ke negeri yang terkenal dengan sosok pemimpin Mahatma Gandhi itu.
"Setiap tahun India dikunjungi lebih dari enam juta wisatawan mancanegara. Dari jumlah itu, turis asal Indonesia baru sekitar 33 ribu orang," imbuhnya.
Padahal, kata Takhi, negerinya memiliki banyak aktivitas pariwisata dan budaya mulai pariwisata alam, spiritual hingga kemajuan infrastruktur termasuk pendidikan.
Setelah diberlakukannya kebijakan "Visa on Arrival" (VoA) bagi Indonesia sejak tahun 2011 setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pihaknya mengharapkan kedatangan turis Indonesia lebih besar ke negeri itu.
Meski terdapat pelayanan VoA, namun ia masih meminta bagi WNI yang ingin berkunjung ke India tetap mengurus visa agar memudahkan pencatatan administrasi dan memudahkan proses imigrasi setibanya di bandara tujuan.
Wisatawan dari Bali, lanjut Takhi juga potensial mengingat kesamaan budaya antara Bali dan India dengan adanya wisata spiritual Hindu, tirtayatra.
Tahun 2013, Konjen India di Bali telah mengeluarkan sedikitnya 3.500 visa, namun jumlah itu dinilanya masih sedikit.
Pihaknya menilai belum adanya penerbangan langsung dari Bali ke India menjadi salah satu penyebab belum berkembanganya perjalanan wisatawan dari Pulau Dewata ke negeri itu.
"Kami berharap suatu saat Garuda Indonesia melayani penerbangan ke India karena banyak turis dari Bali ingin ke negara kami," katanya.(WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014