Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali akan meningkatkan pengawasan keamanan di sejumlah objek vital termasuk situs cagar budaya dan tempat suci guna menangkal ancaman dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Pura Besakih dan objek vital berkaitan dengan monumen dan situs bersejarah dan cagar budaya semua kami tingkatkan pengamanannya," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Minggu.
Peningkatan pengawasan itu dilakukan mengingat di media sosial, pendukung "Islamis State of Iraq and Syiria (ISIS) di Indonesia itu mengancam akan menghancurkan Candi Borobudur.
Jenderal berbintang dua itu menambahkan pihaknya telah memberikan peningkatan kemampuan kepada Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di setiap desa di Bali untuk melakukan pengawasan.
"Kami berikan peningkatan kemampuan dan keterampilan bagaimana di lapangan berbuat sesuai yang mungkin ada cikal bakal kejahatan untuk proaktif menyampaikan dan melaksanakan tindakan selanjutnya," ucap mantan Kapolda Bengkulu itu.
Ia juga mengajak para petugas pengamanan adat khas Bali atau Pecalang dan masyarakat bersama polisi menjaga keamanan di sejumlah pura.
Sementara itu di sejumlah pintu masuk, pihaknya juga meningkatkan pengamanan dan meningatkan polisi untuk tidak lengah.
Koordinasi dengan sejumlah pemuka agama dan tokoh masyarakat juga dilakukan untuk memberikan pemamahaman terkait keberadaan ideologi menyesatkan dari ISIS tersebut.
"ISIS telah dilarang di Indonesia apalagi MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan pernyataan tidak diperkenankan ISIS di Indonesia," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pura Besakih dan objek vital berkaitan dengan monumen dan situs bersejarah dan cagar budaya semua kami tingkatkan pengamanannya," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Minggu.
Peningkatan pengawasan itu dilakukan mengingat di media sosial, pendukung "Islamis State of Iraq and Syiria (ISIS) di Indonesia itu mengancam akan menghancurkan Candi Borobudur.
Jenderal berbintang dua itu menambahkan pihaknya telah memberikan peningkatan kemampuan kepada Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) di setiap desa di Bali untuk melakukan pengawasan.
"Kami berikan peningkatan kemampuan dan keterampilan bagaimana di lapangan berbuat sesuai yang mungkin ada cikal bakal kejahatan untuk proaktif menyampaikan dan melaksanakan tindakan selanjutnya," ucap mantan Kapolda Bengkulu itu.
Ia juga mengajak para petugas pengamanan adat khas Bali atau Pecalang dan masyarakat bersama polisi menjaga keamanan di sejumlah pura.
Sementara itu di sejumlah pintu masuk, pihaknya juga meningkatkan pengamanan dan meningatkan polisi untuk tidak lengah.
Koordinasi dengan sejumlah pemuka agama dan tokoh masyarakat juga dilakukan untuk memberikan pemamahaman terkait keberadaan ideologi menyesatkan dari ISIS tersebut.
"ISIS telah dilarang di Indonesia apalagi MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah mengeluarkan pernyataan tidak diperkenankan ISIS di Indonesia," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014