Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial telah melatih 700 taruna siaga bencana (tagana) yang dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dan memperkuat upaya penanggulangan korban bencana alam.
"Saat ini kami memiliki 700 personel tagana yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Pulau Bali," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali AA Gede Anom Wartawan kepada wartawan di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, dalam menghadapi bencana alam tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus diatasi bersama-sama oleh pemerintah dengan masyarakat.
Karena itu, pemerintah mendorong berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi bencana alam, antara lain dengan memberikan pelatihan terhadap masyarakat untuk menjadi anggota tagana di Bali.
Dia mengatakan, seluruh personel tagana tersebut telah dipersiapkan dengan matang, baik melalui pelatihan-pelatihan, simulasi dan pembinaan lainnya.
Dengan demikian, katanya, jika sewaktu-waktu terjadi bencana, mereka mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya yang menjadi korban.
"Kami berharap mudah-mudahan bencana tidak terjadi, namun sebagai bentuk antisipasi, kami berupaya untuk menyiapkan tenaga terlatih dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tersebut," ujarnya.
Potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor maupun bencana alam lainnya, kata dia, pemerintah akan selalu berupaya membangun sistem kesiapsiagaan yang tidak mengenal waktu, sesuai dengan kemampuan yang ada.
"Sistem yang dibangun, adalah sistem penanganan bencana alam yang berbasis dengan masyarakat, sehingga nantinya mampu menanggulangi bencana alam yang terjadi di daerahnya masing-masing," ucap Anom wartawan.
Ditanya mengenai sarana dan prasarana dalam upaya penanggulangan bencana, pihaknya mengatakan bahwa mengenai hal tersebut saat ini masih memadai, termasuk persediaan stok makanan di seluruh kabupaten persediannya masih cukup.
"Kami selalu melakukan koordinasi terkait penangulangan bencana dengan seluruh kabupaten dan kota di Bali. Apabila bencana yang terjadi masih dapat diatasi oleh kabupaten, maka penanganannya kami serahkan ke kabupaten yang bersangkutan," ujarnya sembari mengharapkan agar tidak terjadi bencana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Saat ini kami memiliki 700 personel tagana yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Pulau Bali," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali AA Gede Anom Wartawan kepada wartawan di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, dalam menghadapi bencana alam tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus diatasi bersama-sama oleh pemerintah dengan masyarakat.
Karena itu, pemerintah mendorong berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi bencana alam, antara lain dengan memberikan pelatihan terhadap masyarakat untuk menjadi anggota tagana di Bali.
Dia mengatakan, seluruh personel tagana tersebut telah dipersiapkan dengan matang, baik melalui pelatihan-pelatihan, simulasi dan pembinaan lainnya.
Dengan demikian, katanya, jika sewaktu-waktu terjadi bencana, mereka mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya yang menjadi korban.
"Kami berharap mudah-mudahan bencana tidak terjadi, namun sebagai bentuk antisipasi, kami berupaya untuk menyiapkan tenaga terlatih dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tersebut," ujarnya.
Potensi terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor maupun bencana alam lainnya, kata dia, pemerintah akan selalu berupaya membangun sistem kesiapsiagaan yang tidak mengenal waktu, sesuai dengan kemampuan yang ada.
"Sistem yang dibangun, adalah sistem penanganan bencana alam yang berbasis dengan masyarakat, sehingga nantinya mampu menanggulangi bencana alam yang terjadi di daerahnya masing-masing," ucap Anom wartawan.
Ditanya mengenai sarana dan prasarana dalam upaya penanggulangan bencana, pihaknya mengatakan bahwa mengenai hal tersebut saat ini masih memadai, termasuk persediaan stok makanan di seluruh kabupaten persediannya masih cukup.
"Kami selalu melakukan koordinasi terkait penangulangan bencana dengan seluruh kabupaten dan kota di Bali. Apabila bencana yang terjadi masih dapat diatasi oleh kabupaten, maka penanganannya kami serahkan ke kabupaten yang bersangkutan," ujarnya sembari mengharapkan agar tidak terjadi bencana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010