Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Putra Sedana kini lebih mengintensifkan pengembangan seni budaya Bali dengan membina anak-anak muda dalam bidang seni pentas untuk disuguhkan kepada wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata.

"Yayasan yang berlokasi di Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, 35 kilometer timur laut Denpasar kini sudah terbiasa pentas untuk dunia pariwisata," kata Ketua Yayasan tersebut Dewa Rai Budiasa di Banjar Pangaji, Desa Melinggih, Kabupaten Gianyar Jumat.

Hal itu dilakoninya dengan berbekal pengalaman sebagai staf kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bonn, Jerman dan adiknya Dewa Putra Diasa, mantan staf KBRI di Paris, Prancis.

Dua kakak beradik itu setelah kembali ke Tanah Air kini terpanggil kembali ke desa tempat kelahirannya untuk ikut ambil bagian melestarikan seni budaya Bali.

"Keinginan itu juga didorong oleh kekhawatiran orang asing yang memperhatikan perkembangan Bali dibawah maraknya pengaruh budaya asing baik langsung maupun tak langsung," ujar Dewa Rai Budiasa.

Untuk mewujudkan pemikiran yang diangan-angankan kedua kakak beradik itu, sejak tahun 1996 mendirikan Yayasan Yasa Putra Sedana untuk ikut melestarikan seni budaya dengan melibat remaja desa di perkampungannya.

Berkat keberhasilannya membina kesenian di Banjar Pengaji Desa Melinggih Kelod Payangan, Kabupaten Gianyar, kelompok kesenian itu pada tahun 2011 sempat diundang mengikuti International Folklore Festival di Prancis dan pentas di sejumlah kota besar negara tersebut.

Dalam lawatannya itu, kelompok kesenian Bali mendapat penghargaan terbaik dari Comitte International of Folklore Festival, sebuah badan di bawah naungan UNESCO, tutur Dewa Rai Budiasa yang juga Pengelingsir Jero Pengaji, Kecamatan Payangan itu.

Dari keberhasilan tersebut "Whole Saler" sebuah usaha perjalanan international "Exotissimo International Travel" menggagas kegiatan khusus mengunjungi markas Yayasan Putra Sedana di Banjar Pengaji ,Melinggih Kelod, Payangan salah satu destinasi pariwisata di daerah ini.

Menyambut keinginan tersebut, Dewa Rai Budiasa bersama adiknya Dewa Putra Diasa mengkemas permintaan "Exotissimo travel" dalam bentuk "Dinner Shor" secara terjadwal. Selama kurun waktu 2013 telah berhasil dikunjungi oleh 1.250 wisatawan.

Jumlah itu berupaya bertambah menjadi 1.500 orang pada tahun 2014 dan untuk 2015 telah ditandatangani naskah kerja sama untuk mendatangkan paling sedikit 2.000 turis asing, termasuk tambahan dari pelancong asal Amerika Serikat, ujar Rai Budiasa. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014