Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali berkembang cukup signifikan menyusul realisasi angka Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) 2014 berkurang hingga 1.299 keluarga.

"Dengan demikian jumlah RTS-PM di daerah ini sesuai hasil musyawarah desa (Musdes) yang diselenggarakan di sejumlah kabupaten berkurang cukup sigtifikan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Bali Wayan Budita di Dernpasar, Jumat.

Sektor pariwisata yang berkembang pesat menjadi tumpuan harapan perekonomian masyarakat Bali, sehingga mampu menekan angka kemiskinan di Bali sebanyak 28.938 KK dalam setahun.

Masyarakat kurang mampu di Bali pada akhir 2013 tercatat 151.924 keluarga padahal sebelumnya mencapai 180.862 keluarga.

Ia mengatakan pengurangan jumlah RTS-PM di Bali sebanyak 1.299 keluarga terbanyak berada di kabupaten Badung mencapai 1.096 keluarga menjadi 9.883 keluarga tahun 2014 dari sebelumnya tercatat 10.979 keluarga.

RTS-PM di Kabupaten Gianyar semula tercatat sebanyak 21.279 keluarga berkurang hanya 13 kepala keluarga, sementara Kabupaten Karangasem berkurang 190 keluarga sehingga sekarang masih ada 23.873 kepala keluarga.

Budita menambahkan pemerintah tetap menyediakan beras bersubsidi untuk masyarakat kurang mampu atau raskin yang tersebar di 715 desa pada delapan kabupaten dan satu kota di Bali itu sesuai yang diberikan pemerintah.

Berkurang jumlah keluarga miskin penerima beras murah karena disubsidi pemerintah berkurang, maka pagu raskin yang akan direalisasikannya tentu akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, kata dia.

Budita menyebutkan bahwa realisasi penyaluran beras untuk masyarakat miskin di daerah tujuan pariwisata Pulau Dewata hingga 6 Agustus 2014 sudah mencapai 20.764 ton atau 91,90 persen dari sasaran sebanyak 22.593 ton.

"Persediaan beras untuk masyarakat miskin di daerah ini tidak ada masalah, berapa pun yang diperlukan bisa terpenuhi," katanya, sambil menyebutkan setiap keluarga mendapatkan jatah membeli 15 kg per bulan seharga Rp1.600 per kilogram. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014