Badung (Antara Bali) - Keluarga korban gantung diri di Desa Petang, Kabupaten Badung, Bali, menolak autopsi terhadap jenazah korban karena telah menyatakan menerima kematian dengan lapang dada.

"Kami menerima kepergian keluarga saya dan menolak untuk melakukan autopsi," kata Dewa Gede Oka Mawan, anak korban, saat ditemui di rumahnya di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Jumat.

Ia mengungkapkan bahwa ibunya Siluh Kompyang Beseg (75) telah menderita buta sejak setahun yang lalu dan mengeluh sakit kepala terus-menerus.

Siluh Kompyang Beseg ditemukan gantung diri pada Kamis (7/8) di pintu kamar mandinya di Desa Plaga.

Kronologi kejadian bermula ketika anaknya Dewa Gede Oka Mawan pulang bekerja sebagai satpam pada Kamis, pukul 19.30 Wita, ketika membuka pintu melihat ibunya dalam keadaan gantung diri.

Selanjutnya Dewa Gede Oka Mawan melaporkan kejadia tersebut kepada pihak kepolisian setempat.

Dalam beberapa menit Kepolisian Sektor Petang dipimpin Ipda Made Subamia mendatangi lokasi kejadian dan melakukan visum di Bidan Pustu Desa Plaga, yaitu Ni luh Putu Rusdianingsih.

Hasil visumnya menyatakan bahwa korban murni melakukan bunuh diri dan tidak ada tindak kekerasan. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014