Denpasar (Antara Bali) - Rumah Budaya Penggak Men Mersi Puri Kesiman yang mendapat dukungan Pemerintah Kota Denpasar menggelar "Rare Bali Festival" mengetengahkan berbagai kegiatan seni melibatkan anak-anak selama sepekan, 7-18 Agustus 2014.
"Pawai budaya mewarnai kegiatan anak-anak itu melibatkan sekitar 1.200 orang yang akan dibuka Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan tokoh Puri Kesiman Anak Agung Ngurah Kusuma Wardhana," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Kadek Wayhudita dan Kabag Sosial Pemkot Denpasar Ngurah Mayun di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan selama kegiatan berlangsung juga diisi pameran seni rupa yang melibatkan 55 anak dari usia 3-15 tahun dengan menampilkan 75 lukisan, sepuluh karya keramin dan tiga karya drawing.
Pawai yang akan dibuka di depan Puri Kesiman, Denpasar timur, Kamis (7/8), dengan melibatkan 1.200 anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) dengan menonjolkan permainan tradisional anak-anak.
Selain itu, juga ditampilkan lima jenis barong yang pentas ngelawang yakni berpindah-pindah, disusul dengan penampilan anak-anak disabel yakni anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Sedikitnya 30 pasangan anak yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran akan ikut dalam pawai budaya itu sambil menunjukkan aktivitasnya dalam bidang seni.
Kadek Wayhudita menjelaskan pawai juga dimeriahkan sepuluh mobil kuno (antik) yang mengangkut sekitar 200 anak-anak sambil menunjukkan kemampuan senam Tunas Bangsa.
Menyusul belasan anak-anak tingkat sekolah dasar mengenakan busana nusantara dan ditutup dengan suguhan atraksi drumband yang dikolaborasikan dengan gong blaganjur.
Kabag Sosial Pemkot Denpasar Ngurah Mayun menambahkan, Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi terhadap kegiatan "Rare Bali Festival" dengan harapan kegiatan kegiatan melibatkan anak-anak dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Untuk itu wali kota menugaskan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Diinas Soaial untuk ikut secara aktif menyukseskan festival anak-anak tersebut, ujar Ngurah Mayun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pawai budaya mewarnai kegiatan anak-anak itu melibatkan sekitar 1.200 orang yang akan dibuka Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan tokoh Puri Kesiman Anak Agung Ngurah Kusuma Wardhana," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Kadek Wayhudita dan Kabag Sosial Pemkot Denpasar Ngurah Mayun di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan selama kegiatan berlangsung juga diisi pameran seni rupa yang melibatkan 55 anak dari usia 3-15 tahun dengan menampilkan 75 lukisan, sepuluh karya keramin dan tiga karya drawing.
Pawai yang akan dibuka di depan Puri Kesiman, Denpasar timur, Kamis (7/8), dengan melibatkan 1.200 anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) dengan menonjolkan permainan tradisional anak-anak.
Selain itu, juga ditampilkan lima jenis barong yang pentas ngelawang yakni berpindah-pindah, disusul dengan penampilan anak-anak disabel yakni anak-anak yang berkebutuhan khusus.
Sedikitnya 30 pasangan anak yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran akan ikut dalam pawai budaya itu sambil menunjukkan aktivitasnya dalam bidang seni.
Kadek Wayhudita menjelaskan pawai juga dimeriahkan sepuluh mobil kuno (antik) yang mengangkut sekitar 200 anak-anak sambil menunjukkan kemampuan senam Tunas Bangsa.
Menyusul belasan anak-anak tingkat sekolah dasar mengenakan busana nusantara dan ditutup dengan suguhan atraksi drumband yang dikolaborasikan dengan gong blaganjur.
Kabag Sosial Pemkot Denpasar Ngurah Mayun menambahkan, Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi terhadap kegiatan "Rare Bali Festival" dengan harapan kegiatan kegiatan melibatkan anak-anak dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Untuk itu wali kota menugaskan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Diinas Soaial untuk ikut secara aktif menyukseskan festival anak-anak tersebut, ujar Ngurah Mayun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014