Denpasar (Antara Bali) - Perajin Bali cukup kreatif mengembangkan bakatnya yang dituangkan dalam aneka barang kerajinan berbahan baku logam dengan rancang bangun (desain) mengikuti selera konsumen sehingga realisasi ekspor terus naik.

"Berkat kemampuan para seniman Bali itu, seni kerajinan berbahan baku logam banyak diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar ekspor terutama tujuan ke Amerika Serikat," kata Ida Bagus Puja, eksportir Kerajinan Bali di Denpasar, Kamis.

Berbagai jenis hasil kerajinan yang diproduksi perajin Bali dalam menciptakan mata dagangan bernilai seni dan sesuai permintaan pasar seperti patung Budha terbuat dari bahan perunggu dengan berbagai jenis bentuk dan posisi laku ke pasar antarbangsa.

Patung perunggu berbentuk aneka jenis binatang yang oleh penggemarnya cocok untuk koleksi atau sebagai souvenir, dengan harga tentu terjangkau oleh konsumen dalam dan luar negeri yang datang berlibur ke Bali.

Tempat lilin dibuat dengan desain terkini dari besi dan logam oleh perajin Bali masih laris ke pasaran ekspor, terutama menjelang perayaan Natal dan tahun baru ke konsumen di Eropa, AS, Australia dan negara Asia Pasifik lainnya.

Ia mengatakan, salah satu pusat industri kerajinan logam, di Kabupaten Tabanan, 20 Km barat Denpasar memproduksi mata dagangan yang kini tengah digandrungi masyarakat adalah kerajinan untuk dekorasi ruangan.

Hasil kerajinan yang disenangi konsumen itu seperti kap lampu yang terbuat dari plat logam. Lantaran bentuk dan modelnya unik serta pewarnaannya yang menarik, kerajinan ini banyak diminati pasar Eropa dan Australia, kata Ida Bagus Puja.

Barang yang sebagian besar untuk mata dagangan ekspor tersebut dibuat dengan harga yang terjangkau oleh konsumen dalam dan luar negeri yakni mulai dari Rp50.000 - Rp 250.000, tergantung ukuran dan modelnya.

Sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, perajin Bali mampu mengikuti selera konsumen, maka tidak mengherankan perolehan devisanya mampu menembus 5,3 juta dolar AS selama Januari-Mei 2014, naik 72,12 persen dari periode sama 2013 hanya 3,1 juta dolar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014