Denpasar (Antara Bali) - Pengamat Sosial dan Politik dari Universitas Warmadewa Denpasar, Made Suantina M.Si, mengatakan menjelang pengumuman rekapitulasi hasil Pilpres di KPU Pusat, masyarakat harus mengedepankan semangat demokrasi dan nasionalisme.

"Kami mengharapkan masyarakat mengedepankan semangat nasionalisme menjelang rekapitulasi Pilpres oleh KPU Pusat pada 22 Juli mendatang," katanya pada dialog menjelang hasil Pilpres bertema "Memantapkan Nasionalisme Melalui Pesta Demokrasi" yang digelar KNPI Bali di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan dengan mengedepankan semangat demokrasi tersebut, maka siapa pun yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 harus didukung, karena proses demokrasi tersebut merupakan sebagai bentuk pilihan dari rakyat.

"Siapa pun salah satu pasangan dari kedua kandidat calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, nanti terpilih harus didukung dan dihormati atas kemenangan pada Pilpres 9 Juli lalu," ucapnya.

Suantina mengatakan tatanan demokrasi di Indonesia sudah semakin baik dan tingkat partisipasi pemilih juga cukup meningkat, karena masyarakat sudah mengalami beberapa pemilihan umum. Mulai dari kepala desa, bupati dan wali kota, DPRD, DPR dan DPD hingga Pilpres.

"Namun dari data partisipasi pemilih di Bali pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun ini jusutru menurun, dibanding pada pemilihan umum legislatif. Pada pemilihan umum legislatif partisipasi warga sebesar 78 persen, sedangkan pada Pilpres hanya sebesar 70 persen," katanya.

Ia memprediksi menurunnya partisipasi pemilih di Pulau Dewata, salah satu penyebabnya adalah sosialisasi kurang atau karena pada Pileg, para calon legislatif melakukan simpati dengan pemberian bantuan sosial secara langsung kepada masyarakat.

"Sehingga dengan demikian para pemilih yang merasakan manfaatnya mendapatkan bantuan sosial itu, berusaha hadir ke TPS untuk mencoblos caleg sebagai kompensasi atas pemberian bansos dari caleg bersangkutan," ucapnya.

Menjelang pengumuman hasil Pilpres 2014 di KPU Pusat, kata dia, ada kekhawatiran dan isu ditengah masyarakat akan terjadi kericuhan dan gerakan demonstrasi. Untuk itu pihaknya berharap masyarakat harus menjaga kondusivitas keamanan dan kedamaian.

"Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan menjelang pengumuman Pilpres tersebut. Kami juga berharap kepada tim sukses dari dua kubu juga jangan membuat suasana tak kondusif. Karena pada debat calon semuanya sepakat saling menghormati, siapa pun nantinya menjadi pemenang patut didukung," kata Suantina.

Karena itu kepada elit partai politik dan tim sukses kedua pasangan capres dan cawapres memberikan penekanan agar tidak sampai menebar isu yang mengkhawatirkan di tengah masyarakat.

"Mari kita ciptakan kebersamaan dan rasa nasionalisme ini, bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden adalah dinamika dari demokrasi. Saya yakin siapa pun Presiden RI mendatang pemikirannya adalah sama, yakni agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014