Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali memperkirakan produksi padi daerah itu selama 2014 mencapai 880.234 ton gabah kering giling (GKG), turun 0,21 persen dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar 882.092 ton.

"Penurunan produksi gabah sebesar 1.858 ton tahun 2014 itu akibat berkurangnya luas panen mencapai 1.753 hektare atau minus 1,17 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan perkiraan menurunnya produksi gabah itu didasarkan atas ramalan satu pada subround I yakni periode Januari-April 2014 sebagai akibat penundaan masa tanam, karena ada perbaikan sarana irigasi di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Selain itu, juga akibat tanaman padi mengalami kegagalan panen (puso) akibat banjir seluas 34 hektare di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali bagian utara.

Panusunan Siregar menambahkan ramalan satu tahun 2014 mencatat produksi padi pada subround I yakni periode Januari-April 2014 mengalami peningkatan sebesar 2,41 persen.

Hal itu berarti produksi gabah naik sebanyak 6.996 ton GKG, jika dibandingkan dengan subround I tahun 2013. Peningkatan yang cukup signifikan itu berkat meningkatnya produktivitas padi di Bali.

Panusunan Siregar menjelaskan produktivitas padi di Bali pada subround I 2014 meningkat sebesar 2,58 persen atau naik 1,50 kwintal per hektare.

Dengan demikian peningkatan produksi padi di Bali pada subround I 2014 akibat beberapa faktor diantaranya banyak lahan sawah di Jembrana, Bali bagian barat merupakan bekas pergiliran budidaya tanaman semangka yang menggunakan pupuk organik.

Hal itu memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas tanaman padi. Demikian pula penggunaan pupuk organik bagi petani di Kabupaten Buleleng, Bali utara mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. (ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014