Denpasar (Antara Bali) - Belasan wartawan dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali melakukan persembahyangan dan doa bersama di Pura Kantor PWI setempat untuk mendoakan keutuhan bangsa Indonesia pasca-Pilpres.

"Doa bersama itu dilakukan di Pura Kantor PWI setempat bertepatan dengan kegiatan ritual piodalan pada hari Purnama Sasih Kasa, Sabtu petang," kata Ketua PWI Bali, Bagus Ngurah Rai di Denpasar, Minggu.

Ia mengharapkan, melalui kegiatan ritual itu mampu menumbuhkan rasa kebersamaan di kalangan anggota PWI dan wartawan pada umumnya di Pulau Dewata.

Kebersamaan itu sangat penting dalam membangun rasa solidaritas dan profesionalisme anggota PWI di masa sekarang maupun yang akan datang. Oleh sebab itu rasa kebersamaan itu diharapkan tetap dapat terpelihara dengan baik.

Bagus Ngurah Rai menambahkan, persembahyangan yang bertepatan dengan bulan Purnama itu juga memberikan arti khusus sehubungan dengan gonjang ganjing hasil Pilpres yang dinodai oleh hasil perhitungan cepat yang semrawut dan saling mengklaim kemenangan.

Hal itu dikhawatirkan banyak pihak bisa menimbilkan friksi dan konflik horizontal. Oleh sebab itu PWI pada kegiatan ritual itu berdoa agar keutuhan bangsa dan negara tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.

"Salah satu kuncinya adalah di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Oleh sebab itu KPU diharapkan benar-benar menjadi lembaga yang profesional, netral, independen dan bebas dari berbagai kepentingan pribadi dan golongan dan tidak memihak," harap Bagus Ngurah Rai.

Ia mengingatkan, KPU jangan coba-coba bermain "api". "Kita terlanjur menerapkan demokrasi yang oleh banyak pihak dinilai kebablasan. Namun bagaimanapun juga sejarah akan terus bergulir dan tidak akan kembali ke belakang," katanya.

Oleh sebab itu, kondisi bangsa ke depan sangat tergantung keberadaannya di telapak tangan masyarakat Indonesia dan semua komponen bangsa harus mampu berkontribusi, berperanserta dan mengantisipasi situasi bangsa yang dulu dibangun dengan tetesan darah.

PWI tetap taat azas yakni tetap setia pada Negara Kesatuan RI (NKRI) yang berlandaskan Pancasila. Demikian pula dalam gerak kesehariannya anggota PWI diminta tetap konsisten pada profesinalitas.

"Jangan main-main dengan keutuhan dan persatuan bangsa, hanya untuk kepentingan sesaat," harap Bagus Ngurah Rai. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014