Denpasar (Antara Bali) - Pengembangan industri dan ekonomi kreatif dalam skala nasional maupun global menuntut pendidikan tinggi seni (PTS) untuk memberlakukan kreativitas sebagai sebuah sistem yang lebih terintegrasi dan terorganisasi.
"Untuk dapat berperan dalam kancah industri kreatif, PTS harus mampu meningkatkan mutu, kapasitas dan daya kreatif," kata Dr Yasraf Amir Piliang MA, dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ketika menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis VII dan wisuda sarjana seni VIII Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu.
Dalam makalah berjudul "Pendidikan Tinggi Seni Dalam Dinamika Industri Kreatif dan Peranannya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa", ia mengatakan, pendidikan tinggi seni kini dituntut mampu meningkatkan mutu, baik kapasitas maupun daya kreativitas.
Upaya itu dilakukan dengan merumus ulang ranah kreativitas, sekaligus memperkuat kapasitas pengetahuan kecakapan serta pengalaman dosen dan mahasiswa.
Selain itu menjadikan bagian integral dalam tri dharma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Yasraf Amir Piliang mengingatkan, lembaga pendidikan tinggi seni hendaknya mampu mencurahkan perhatian dan energi lebih besar pada pengembangan sektor-sektor industri kreatif yang terus tumbuh.
Perkembangan bidang-bidang industri kreatif yang baru berkat teknologi informasi mutahir, menuntut untuk merestrukturisasi dan meresposisi diri melalui upaya membangun kreativitas dan inovasi secara lebih baik.
Upaya tersebut dilakukan dengan membangun sistem inovasi, pusat pengembangan kreativitas maupun laboratorium inovasi yang terintegrasi dengan sistem kurikulim.
Selain itu, cara kerja yang holistik harus dikembangkan dalam segala sektor dan disiplin ilmu, dengan harapan satu sama lain saling menguatkan, ucapnya.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengembangkan sistem kurikulum yang holistik melibatkan berbagai mata kuliah terkait industri kreatif sebagai sebuah kesatuan terintegrasi.
Yasraf Amir Piliang mengingatkan, pendidikan tinggi seni harus mampu merumus ulang perannya dalam ranah-ranah kreativitas, mengingat perannya yang sangat penting dalam membangun ranah ekspresi yang sehat, produktif dan dinamis, dengan menghasilkan ide-ide baru yang inovatif secara konsisten.
Peran tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika dilengkapi dengan sistem pengetahuan, insfrastruktur dan perlengkapan yang mendorong tumbuhnya daya kreativitas, ujar Yasraf Amir Piliang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Untuk dapat berperan dalam kancah industri kreatif, PTS harus mampu meningkatkan mutu, kapasitas dan daya kreatif," kata Dr Yasraf Amir Piliang MA, dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ketika menyampaikan orasi ilmiah pada dies natalis VII dan wisuda sarjana seni VIII Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu.
Dalam makalah berjudul "Pendidikan Tinggi Seni Dalam Dinamika Industri Kreatif dan Peranannya Dalam Pembangunan Karakter Bangsa", ia mengatakan, pendidikan tinggi seni kini dituntut mampu meningkatkan mutu, baik kapasitas maupun daya kreativitas.
Upaya itu dilakukan dengan merumus ulang ranah kreativitas, sekaligus memperkuat kapasitas pengetahuan kecakapan serta pengalaman dosen dan mahasiswa.
Selain itu menjadikan bagian integral dalam tri dharma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Yasraf Amir Piliang mengingatkan, lembaga pendidikan tinggi seni hendaknya mampu mencurahkan perhatian dan energi lebih besar pada pengembangan sektor-sektor industri kreatif yang terus tumbuh.
Perkembangan bidang-bidang industri kreatif yang baru berkat teknologi informasi mutahir, menuntut untuk merestrukturisasi dan meresposisi diri melalui upaya membangun kreativitas dan inovasi secara lebih baik.
Upaya tersebut dilakukan dengan membangun sistem inovasi, pusat pengembangan kreativitas maupun laboratorium inovasi yang terintegrasi dengan sistem kurikulim.
Selain itu, cara kerja yang holistik harus dikembangkan dalam segala sektor dan disiplin ilmu, dengan harapan satu sama lain saling menguatkan, ucapnya.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengembangkan sistem kurikulum yang holistik melibatkan berbagai mata kuliah terkait industri kreatif sebagai sebuah kesatuan terintegrasi.
Yasraf Amir Piliang mengingatkan, pendidikan tinggi seni harus mampu merumus ulang perannya dalam ranah-ranah kreativitas, mengingat perannya yang sangat penting dalam membangun ranah ekspresi yang sehat, produktif dan dinamis, dengan menghasilkan ide-ide baru yang inovatif secara konsisten.
Peran tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika dilengkapi dengan sistem pengetahuan, insfrastruktur dan perlengkapan yang mendorong tumbuhnya daya kreativitas, ujar Yasraf Amir Piliang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010