Singaraja (Antara Bali) - Sebanyak 112 narapidana dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Singaraja, Buleleng, Bali, menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2014.

"Narapidana yang menggunakan hak pilih sebanyak 112 orang dari 120 orang yang terdaftar," kata Kepala LP Kelas II-B Singaraja, Heru Prasetyo di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu.

Menurut dia, total jumlah warga binaan di lapas tersebut sebanyak 177 orang.

Namun yang terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) 164 orang ditambah sembilan orang pemilih yang terdaftar dalam pemilih khusus.

"Tetapi dari jumlah itu, ada 53 orang sudah keluar dari lapas sehingga total akhir pemilih menjadi 120 orang," katanya.

Sebanyak 112 jumlah pemilih itu terdiri dari 105 orang pemilih laki-laki dan tujuh orang pemilih perempuan.

Sementara itu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 4 Khusus Lapas Kelas II-B Singaraja, Wiranata menjelaskan bahwa proses pemungutan suara berlangsung cepat karena jumlah pemilih yang tak begitu banyak dan dengan calon kandidat yang hanya dua pasangan.

"Semua warga binaan yang terdaftar menjadi pemilih telah selesai mencoblos tetapi kami tetap menunggu yang belum melaksanakan haknya hingga proses penghitungan sesuai jadwal pukul 13.00 Wita," ucapnya.

Sementara itu salah seorang pemilih, Tusan, mengharapkan presiden terpilih agar memperhatikan kesejahteraan terutama masyarakat kecil.

Tak hanya itu tahanan kasus narkoba itu juga meminta agar fasilitas dan sarana prasarana di dalam lapas juga diperhatikan.

"Saya harapkan presiden nanti juga memperhatikan nasib kami setelah keluar dari lapas," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014