Denpasar (Antara Bali) - Pisau bertuah banyak diburu para kolektor barang antik karena selain memiliki keunikan bentuk, juga bisa menambah kepercayaan diri pemiliknya.
"Pisau yang dibuat memang ada untuk ritual tertentu seperti pisau pengentas, namun untuk hal hal yang lain hanya tergantung kepercayaan saja, selain juga kami membuat pisau untuk keperluan sehari hari,"ujar I Made Merta Suteja salah satu pengrajin pisau bertuah di Desa Bengkel, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat bilah pisau bertuah adalah stainless steel, baja, dan per. Untuk gagang dan sarungnya biasanya menggunakan kayu kopi, kayu cendana, areag, tanduk kijang, dan lain lain.
Harga beruah tergantung bahan dan kualitasnya berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 3juta yang dalam seminggunya bisa mendapat omzet Rp 1juta-Rp5juta.
Bentuk pisau yang dibuat juga sangat menarik, seperti gagangnya yang dihiasi ukiran tertentu yang bahannya bisa dari kayu bertuah (kayu tiga kancu, kayu areng dan kayu sulaiman), tanduk menjangan, dan tulang ikan duyung sehingga dapat memberikan kesan antik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pisau yang dibuat memang ada untuk ritual tertentu seperti pisau pengentas, namun untuk hal hal yang lain hanya tergantung kepercayaan saja, selain juga kami membuat pisau untuk keperluan sehari hari,"ujar I Made Merta Suteja salah satu pengrajin pisau bertuah di Desa Bengkel, Kabupaten Tabanan, Bali, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat bilah pisau bertuah adalah stainless steel, baja, dan per. Untuk gagang dan sarungnya biasanya menggunakan kayu kopi, kayu cendana, areag, tanduk kijang, dan lain lain.
Harga beruah tergantung bahan dan kualitasnya berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 3juta yang dalam seminggunya bisa mendapat omzet Rp 1juta-Rp5juta.
Bentuk pisau yang dibuat juga sangat menarik, seperti gagangnya yang dihiasi ukiran tertentu yang bahannya bisa dari kayu bertuah (kayu tiga kancu, kayu areng dan kayu sulaiman), tanduk menjangan, dan tulang ikan duyung sehingga dapat memberikan kesan antik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014