Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Arha minta, perajin lebih profesional dalam menjalankan usahanya, karena selama ini terkesan masih setengah-setengah, sehingga hasil ekonominya tidak maksimal.

"Profesional dalam arti segalanya, seperti manajemen, rekrutmen tenaga kerja, kualitas dan kuantitas produksi, serta pemasarannya," katanya, saat memberikan bantuan modal kepada 10 kelompok perajin tenun di Jembrana, Senin.

Ia mengatakan, jika profesi sebagai perajin dilakukan dengan serius, usaha kecil ini akan berkembang menjadi usaha yang lebih besar, termasuk dalam penyerapan tenaga kerja.

Kepada 10 kelompok perajin tenun, yang masing-masing mendapatkan bantuan modal usaha Rp20 juta, ia berjanji akan membantu promosi serta pemasaran produk mereka.

"Bantuan ini hanya merupakan salah satu perhatian kami terhadap perajin. Saya minta, benar-benar dimanfaatkan untuk membeli bahan baku serta alat produksi," ujarnya.

Menurutnya, sejak lama, Kabupaten Jembrana dikenal sebagai salah satu sentra perajin tenun, khususnya jenis endek.

Namun ia mengingatkan, untuk mampu bersaing di pasaran, perajin harus melakukan inovasi, dengan tidak monoton dalam menentukan motif kain tenunan mereka.

"Perajin harus bisa membaca trend kain tenun di kalangan konsumen. Kalau motifnya monoton, bisa-bisa produknya tidak laku," katanya.

Untuk mendorong kreativitas perajin terkait dengan motif tersebut, ia mengaku, Pemkab Jembrana sudah mendatangkan desainer profesional untuk melatih mereka.

Kepada Dinas Perindagkop yang membawahi para perajin ini, ia minta, untuk menggilir perajin yang bisa ikut pameran, baik di dalam maupun luar daerah.

"Perajin yang diajak jangan yang itu-itu saja. Gilir antar mereka, sehingga semua mendapatkan pengalaman, termasuk pemasaran," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014