Denpasar (Antara Bali) - TNI/Polri menetapkan Provinsi Bali sebagai daerah siaga satu peningkatan pengamanan menjelang Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014.

"Bali ini barometer dan etalase pengamanan di Indonesia. Bali ini titik nadir. Kalau jebol saja sedikit, maka banyak darah yang bertumpahan. Jadi kami betul-betul jaga," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu seusai memimpin apel siaga gabungan Polda Bali dan Kodam IX/Udayana di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Senin.

Oleh karena itu pihaknya meningkatakan pengamanan termasuk di sejumlah pintu masuk menuju Pulau Dewata, baik jalur laut, udara, maupun darat.

Peningkatan pengamanan tersebut dilakukan lebih ketat dengan mengerahkan sejumlah personel dan didukung sejumlah peralatan.

"Kami perketat dengan menggunakan alat modern dan memonitor dengan segala peralatan dan kesiapan anggota selama 24 jam," ucap Mantan Kepala Polda Bengkulu itu.

Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya menyatakan bahwa sebagai daerah wisata internasional, keamanan Pulau Bali menjadi atensi penting aparat keamanan.

Ia berharap sinergitas aparat keamanan, masyarakat, dan pemerintah dalam menjaga kondusivitas keamanan saat Pilpres 2014.

"Kita harus sama-sama dan gotong-royong karena keamanan paling utama sebagai daerah turis. Ini amat penting, makanya kami tetapkan Bali siaga satu," ujarnya. (WGN/ADT)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014