Kuta (Antara Bali) - Indonesia mampu menyerap 60 persen dari 20 juta unit alat pengukur kadar gula dalam tubuh secara mandiri yang diproduksi perusahaan perawatan kesehatan asal Swiss, Roche.
"Indonesia pasar potensial bagi kami karena secara global memberikan kontribusi sekitar 60 persen," kata Bena selaku National Sales Manager PT Roche Indonesia di Kuta, Bali, Rabu.
Roche sendiri, lanjut dia, telah mampu meraih 60 persen pangsa pasar alat pengukur kadar gula dalam tubuh secara nasional.
"Kami berkonsentrasi pada produksi alat pengukur kadar gula ini sejak 1973. Namun baru masuk Indonesia mulai 1978. Sejak saat itu kami aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai diabetes dengan mendatangi ibu-ibu PKK, majelis taklim, hingga komunitas gereja," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran produsen alat kesehatan yang berkantor pusat di Basel, Swiss, ke Indonesia itu bukan semata-mata ingin mendapatkan keuntungan finansial.
"Ada tanggung jawab kami untuk menekan laju pertumbuhan penderita diabetes di Indonesia," kata Bena.
Bahkan, dia menyebutkan bahwa alat ukur kadar gula dalam tubuh yang bentuknya simpel itu mampu menekan angka kematian penderita diabetes mellitus hingga 55 persen dan angka kecacatan hingga 33 persen.
Terkait dengan alat pengukur kadar gula dalam tubuh Accu-Chek Active yang diproduksi Roche di Jerman, Bena menjamin tingkat akurasinya mencapai 99 persen atau setara dengan hasil uji laboratorium besar.
"Produk kami berstandar ISO: 15197/2013. Meskipun hanya satu parameter (khusus kadar gula darah), akurasi kami bisa diadu dengan produk lain yang tiga parameter (kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat). Sebenarnya tidak ada alat yang bentuknya kecil bisa mengukur tiga parameter," ujarnya.
Soal harga, Bena mengklaim sangat terjangkau bagi masyarakat dari segala lapisan, termasuk kemudahan untuk mendapatkan alat itu. "Kalau pangsa pasar kami 60 persen, tentu produk kami ada di mana-mana," kata Bena.
Sementara itu, Jopie Lesmono selaku Business Unit Head of Diabetes Care Accu-Chek menambahkan bahwa alat tersebut memudahkan penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
"Alat ini sangat penting, mengingat kesadaran masyarakat kita melakukan `general check-up` secara rutin selama satu tahun masih rendah," ujarnya. (M038/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Indonesia pasar potensial bagi kami karena secara global memberikan kontribusi sekitar 60 persen," kata Bena selaku National Sales Manager PT Roche Indonesia di Kuta, Bali, Rabu.
Roche sendiri, lanjut dia, telah mampu meraih 60 persen pangsa pasar alat pengukur kadar gula dalam tubuh secara nasional.
"Kami berkonsentrasi pada produksi alat pengukur kadar gula ini sejak 1973. Namun baru masuk Indonesia mulai 1978. Sejak saat itu kami aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai diabetes dengan mendatangi ibu-ibu PKK, majelis taklim, hingga komunitas gereja," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran produsen alat kesehatan yang berkantor pusat di Basel, Swiss, ke Indonesia itu bukan semata-mata ingin mendapatkan keuntungan finansial.
"Ada tanggung jawab kami untuk menekan laju pertumbuhan penderita diabetes di Indonesia," kata Bena.
Bahkan, dia menyebutkan bahwa alat ukur kadar gula dalam tubuh yang bentuknya simpel itu mampu menekan angka kematian penderita diabetes mellitus hingga 55 persen dan angka kecacatan hingga 33 persen.
Terkait dengan alat pengukur kadar gula dalam tubuh Accu-Chek Active yang diproduksi Roche di Jerman, Bena menjamin tingkat akurasinya mencapai 99 persen atau setara dengan hasil uji laboratorium besar.
"Produk kami berstandar ISO: 15197/2013. Meskipun hanya satu parameter (khusus kadar gula darah), akurasi kami bisa diadu dengan produk lain yang tiga parameter (kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat). Sebenarnya tidak ada alat yang bentuknya kecil bisa mengukur tiga parameter," ujarnya.
Soal harga, Bena mengklaim sangat terjangkau bagi masyarakat dari segala lapisan, termasuk kemudahan untuk mendapatkan alat itu. "Kalau pangsa pasar kami 60 persen, tentu produk kami ada di mana-mana," kata Bena.
Sementara itu, Jopie Lesmono selaku Business Unit Head of Diabetes Care Accu-Chek menambahkan bahwa alat tersebut memudahkan penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
"Alat ini sangat penting, mengingat kesadaran masyarakat kita melakukan `general check-up` secara rutin selama satu tahun masih rendah," ujarnya. (M038/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014